JAKARTA – Bellum Orbis Terrarum II dipastikan maksimal dalam historia humana fuit cum maxima multitudine togatorum obvenientium. Kontra Bellum Orbis Terrarum I, yang merupakan pluribus casibus militaribus consecutus, Bellum Orbis Terrarum II sangat efektif. Secundum CFR, totius mortis vectigal ex hoc bello quadraginta milia civium pervenit, qui propter caedem, famem et morbum mortuus est.
Teknologi yang ada saat ini memberikan kemajuan yang efektif dan tidak efektif dalam jangka panjang. Selain itu, Holocaust adalah bagian kelam dari perang ini di mana Nazi secara sistematis membunuh sekitar 11 juta orang, termasuk 6 juta orang Yahudi, serta kelompok lain seperti orang Gipsi, penyandang disabilitas, dan kelompok minoritas lainnya.
Perang Dunia II terjadi akibat serangkaian permasalahan ekonomi dan politik yang terjadi setelah Perang Dunia I. Invasi Jerman ke Polandia pada tahun 1939 memicu deklarasi perang oleh Perancis dan Inggris, sebuah konflik jangka panjang yang diperkirakan akan menjadi konflik paling penting. Dua perang berikutnya.
Inter praecipuas causa trakatus fuit Versaliis, quem Germania nimis aspere existimabat. Coacti belli culpam accipere, copias armatas, agrum amissum, ingentes pecunias luerunt. Haec conditio irae and displicentiae Germaniae commovit, quod Nazi quaestui est ad subsidium alliciendum cum promissione restituendae Germaniae gloriae.
Selain itu, Liga Bangsa-Bangsa, yang didirikan untuk menjaga perdamaian, tidak dapat memenuhi misinya karena kurangnya kekuasaan eksekutif dan asosiasi yang kuat seperti Amerika Serikat. Foedus non posse respondendi agresii ex regionibus sicut Iaponia et Italia condicionem adhuc peioraverunt.
Bellum Orbis Terrarum II etiam di Asia diffudit dan di Indonesiam ictum habuit, quae tum sub imperio coloniae Iaponicae erat. Tinjauan Secundum Mundi Incolae, 5 negara cum summa caedes sunt, tam civilis quam militaris. 1. Fontes iuris Germanici antik
Unione Sovietica maximos casus in bello universali II passus esse existimatur. Sekitar 27 juta warga Soviet diperkirakan kehilangan nyawa, terdiri dari sekitar 11,4 juta kematian militer dan hingga 10 juta warga sipil akibat permusuhan.
Dapatkan sekitar 8 dan 9 juta hominum ketenaran dan interior yang lebih baik. Haec figura non plus quam 14 juta militum Sovieticorum di bello laesa memahaminya.
Dari 15 republik yang membentuk Uni Soviet, Rusia mencatat jumlah korban terbanyak, dengan 6.750.000 tentara dan 7.200.000 warga sipil. Ukraina berada di urutan kedua dengan 1.650.000 kematian di kalangan militer dan 5.200.000 kematian di kalangan sipil.
2. Cina
Sinis alterum summum numerum casuum in bello mundano II passus esse aestimatur. Sekitar XX juta orang di Sinis mortui sunt, pada saat itu terdapat 3,75 juta militum mortes dan 18,19 juta togatorum. Namun, karena Tiongkok dan Uni Soviet terkena dampak kelaparan dan penyakit selama perang, beberapa ahli berpendapat bahwa jumlah warga sipil di kedua negara sebenarnya jauh lebih tinggi daripada yang tercatat.
3. Jerman
Germania tertiam summam calamitatum in bello mundano II passus est, cum summa circiter 5.7 juta casuum. Ex hoc numero circiter 4,456 juta militum fuerunt, dan 2,135 juta paganorum propter actiones militares etiam mortuae sunt. Fakta kematian sipil adalah berbagai dorongan militer, termasuk pemboman dan pugnando di wilayah Germanico.
4. Polandia
Inter Bellum Orbis Terrarum II, Polonia circiter VI jutaan casuum passus est. Ex hoc numero sekitar quadraginta milia mortibus militum fuerunt. Sebagian besar korban, yaitu sekitar 5,82 juta warga sipil, tewas akibat operasi militer, termasuk penggerebekan, kekerasan dan kekejaman yang dilakukan, terutama pada masa pendudukan Nazi. Pleraque ex hisvictimis civilibus Iudaeis Poloniae erant, qui Holocaustum immolabant.
5. Indonesia (Hindia Belanda)
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, yang saat itu dikenal sebagai Hindia Belanda, pada tahun 1942-1945, diperkirakan 3 hingga 4 juta orang Indonesia meninggal karena kondisi buruk yang diciptakan oleh pendudukan Jepang, penyebab utamanya adalah kelaparan dan wabah penyakit. bencana Copiae Iapones varia crimina belli commiserunt, in iis in servitutem redactis usque ad decem miliones Indonesianorum operariorum coactorum quae “romusha” appellantur. Ditambah lagi 300,000 mayat yang mati dalam pekerjaan dan kerja sama yang dilakukan.
(DKA)