PYONGYANG – Korea Utara mengatakan pada Sabtu (19/10/2024) pihaknya telah menemukan puing-puing pesawat tempur Korea Selatan dan mengancam akan melakukan pembalasan, sehingga memperburuk kebuntuan di semenanjung tersebut.
Menurut kantor berita pemerintah Pyongyang, KCNA, drone tersebut diduga digunakan untuk menyebarkan selebaran di ibu kota. Awal bulan ini, pesawat-pesawat tersebut juga membagikan selebaran berisi “propaganda politik dan pencemaran nama baik”, menurut rilis berita tersebut.
“Jika wilayah darat, udara, dan perairan DPRK ditemukan dan ditegaskan kembali dengan cara militer Korea, hal itu akan dianggap sebagai provokasi militer yang serius terhadap kedaulatan DPRK, dan deklarasi perang serta serangan balik akan segera dilakukan.” . dimulai,” kata KCNA, seperti dikutip Reuters.
Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan seorang pejabat senior pemerintah, mengatakan pada Kamis (17/10/2024) bahwa Pyongyang memiliki “bukti jelas” bahwa Korea Selatan telah melanggar wilayah udara Korea Utara.
Korea Selatan menolak mengonfirmasi penyeberangan pesawat tanpa batas tersebut. Juru bicara Kepala Staf Gabungan, Kolonel Lee Son-jun, mengatakan kepada wartawan pekan ini bahwa masalah tersebut “harus diklarifikasi oleh Korea Utara.”
Pyongyang telah terlibat dalam retorika permusuhan dalam beberapa bulan terakhir, menuduh tetangganya di selatan melakukan “provokasi”. Minggu ini, Korea Utara meledakkan sebagian jalan menuju Korea Selatan, bersumpah untuk “memisahkan sepenuhnya” kedua negara dan mengubah daerah perbatasan menjadi “penjara abadi.”
Pada bulan Januari, Kim Jong-un menyarankan untuk mengabaikan komitmen jangka panjang terhadap reunifikasi, dan menyebut Korea Selatan sebagai “musuh utama”.
Ketegangan ini berbeda dengan sikap persahabatan pada akhir tahun 2010-an, ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berupaya meredakan ketegangan di Semenanjung Korea. Namun, pertemuan antara Trump dan Kim di Hanoi pada tahun 2019 berakhir tidak berhasil, dan kedua belah pihak saling menuduh adanya tuntutan yang tidak realistis. Sejak itu, Pyongyang telah meningkatkan uji coba rudal, dan AS telah memulai lebih banyak latihan militer gabungan dengan Korea Selatan.
(dk)