JAKARTA – Badak LNG menggandeng warga untuk meningkatkan pendapatan mereka sebagai nelayan. Sebab, di tengah kencangnya angin laut di sekitar Desa Tihi-Tihi, Bontang Selatan, banyak permasalahan yang dialami dalam kehidupan para nelayan.

Cuaca buruk membuat mereka sering harus ditarik dan tidak bisa melaut, sehingga menyebabkan pendapatan tidak menentu. Selain itu, ancaman pencemaran sampah laut yang menyebabkan rusaknya ekosistem laut sangat berdampak terhadap penghidupan para nelayan dan petani rumput laut.

“Warga di sini sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan nelayan rumput laut. “Kalau cuaca tidak mendukung, kami tidak akan berlayar,” kata Kepala Barangay Muslimin di RT 17 Tihi-Tihi, Senin (16/9/2024).

Sejak tahun 2023, melalui program bina lingkungan, Badak LNG bekerjasama dengan warga Desa Tihi-Tihi membangun “Menara Marina” atau Menuju Nelayan Mandiri, Sejahtera, dan Ramah Lingkungan. Program ini tidak hanya menjadi angin segar bagi warga Desa Tihi-Tihi, namun juga merupakan respon jangka panjang terhadap permasalahan masyarakat setempat.

“Kehadiran Badak LNG telah membantu masyarakat kami dalam segala hal. Baik dari bidang ekonomi, sosial, pendidikan, bahkan kesehatan. “Fasilitas umum di sini sedang diperbaiki oleh pihak perusahaan,” jelas Muslimin.

Tahun ini Badak LNG memperkenalkan inovasi terbarunya yaitu “Jaka Samudra” atau Jaringan Area Sistem Pelampung Akuakultur yang Modern dan Ramah Lingkungan. “Jaka Samudra” merupakan perahu apung yang modern dan ramah lingkungan untuk mengatasi permasalahan para nelayan yang berprofesi sebagai nelayan agar tetap mempunyai penghidupan walaupun keadaan sedang kurang baik.

Petak terapung sudah lama menjadi dambaan para pemancing Tihi-Tihi. Inovasi ini mirip dengan “nasi laut” yang bisa menjadi sumber penghidupan baru, apalagi ketika nelayan tidak bisa melaut karena cuaca buruk.

“Kami sangat ingin memiliki kapal sewaan terapung. Karena melihat bisnis kapal sewaan terapung sepertinya bisa membuka jalan untuk mendapatkan penghasilan lebih,” kata Irwan, warga Desa Tihi-Tihi dan salah satu anggota kelompok dukungan dari Program Menara Marina. .

Untuk itu Badak LNG menghadirkan Jaka Samudra, sebuah struktur terapung yang menggunakan teknologi dan memanfaatkan limbah non-B3 dari proses produksi perusahaan, seperti FRP (fiberglass Reinforced Plastic) dan pipa poliuretan.