JAKARTA – Prabowo Subianto yang terpilih menjadi Presiden Indonesia pada tahun 2024 mendapat ucapan selamat dari Raja Abdullah II dari Yordania. Di akun X pribadinya pada 13 Maret 2024, Prabowo menjelaskan ucapan selamat yang diterimanya dari Raja Abdullah II.

“Saya merasa sangat tersanjung menerima ucapan selamat atas hasil pemilu pendahuluan dari sahabat saya, Yang Mulia @KingAbdullahII dari Yordania. Kami berkomitmen untuk terus mempererat persahabatan dan kerja sama kedua negara. Semoga Allah (swt) selalu melimpahkan rahmat-Nya dan kasihanilah Raja Abdullah II dan keluarga kami serta saudara-saudara di Yordania,” tulis Prabowo.

Dalam perbincangan yang diunggah Prabowo di Instagram, Abdullah pun menyapanya dengan hangat: “Saya turut berbahagia untukmu saudaraku. Selamat”. Dengan penuh hormat, Prabowo menjawab, “Terima kasih. Terima kasih, Yang Mulia.”

Kedekatan antara Prabov dan Raja Abdullah sudah terjalin sejak lama, sebagai persahabatan yang erat dan tak tergoyahkan. Hubungan mereka bermula saat keduanya menjalani latihan militer bersama di Fort Benning, Amerika Serikat, pada tahun 1981. Mereka kemudian melanjutkan latihan antiteroris di Jerman Barat, saat Raja Abdullah masih berstatus pangeran dan Prabowo masih menjadi perwira menengah TNI Angkatan Darat.

Sekembalinya ke negara masing-masing, kedekatan mereka terus berlanjut hingga menjabat sebagai komandan Kopassus. Abdullah II yang saat itu masih berstatus pangeran mengepalai Komando Pasukan Khusus Kerajaan Yordania (RJSOC), sedangkan Prabowo menjabat Panglima Korps Pasukan Khusus (Danjen Kopassus).

Raja Abdullah II dikenal sebagai sahabat setia Prabowo, terutama di masa-masa sulit. Ketika Prabowo menghadapi berbagai kesulitan pasca kerusuhan politik di Indonesia pada tahun 1998, Pangeran Abdullah mengundang Prabowo untuk tinggal di Yordania. “Apa yang harus saya lakukan? Anda adalah teman saya,” kata Raja Abdullah saat itu dalam percakapan telepon. Panggilan telepon dari Pangeran Abdullah membuka jalan bagi Prabowo ke Yordania.

Prabowo mengungkapkan, dirinya memutuskan berangkat sendiri ke Yordania karena serangkaian tudingan terhadap dirinya.

“Waktu itu, kalau ada kucing yang hilang di ibu kota — mungkin yang dituduh mengambilnya adalah Prabowo Subianto. Lebih baik pergi sebentar,” ujarnya pada 2014.

Prabowo tiba di Yordania, tanpa pengawalan ketat dan protokol resmi. Pada hari yang disepakati, sekitar pukul satu siang, Prabowo menyambangi markas militer yang dipimpin Pangeran Abdullah. Upacara militer digelar untuk menyambut kedatangannya, meski Prabowo hadir dengan pakaian santai. Anak buah Pangeran Abdullah bahkan meminta Prabov memeriksa pasukan. Di ujung barisan, Pangeran Abdullah tersenyum dan memeluk Prabowo sambil berbisik, “Nih, kamu masih jenderal,” ujarnya.

Prabowo juga tinggal di Yordania selama lebih dari dua tahun sambil menjalankan bisnis keluarga, sehingga semakin mempererat persahabatan mereka. Selama di Yordania, Prabowo mendapat sambutan hangat meski lebih memilih gaya hidup sederhana dan menolak tinggal di istana. Dia lebih nyaman tinggal bersama asistennya di apartemen berdinding batu gurun berwarna abu-abu. Ketika pada awal tahun 2000 Prabowo kembali ke Indonesia untuk menjenguk ayahnya yang sakit, hingga awal tahun 2001 ia akhirnya memutuskan untuk pulang ke tanah air secara permanen.

Pada 26 Februari 2014, melalui akun X miliknya, Prabowo mengungkapkan kebaikan Raja Abdullah. “Jika kita berbicara tentang Raja Yordania, mungkin beberapa teman saya tahu bahwa saya tidak akan pernah melupakan kebaikannya,” tulisnya.

Setiap kali Raja Abdullah berkunjung ke Indonesia sebagai tamu negara, ia selalu menyempatkan diri untuk bertemu dengan Prabow. Raja Abdullah pun mengungkapkan keinginannya untuk bertemu langsung dan mengaku sangat bangga dengan prestasi sahabatnya tersebut. “Saya sudah mengenal Anda sejak lama. Saya sangat bangga dengan Anda,” kata Raja Abdullah. Ia pun mengenang momen kebersamaan mereka di masa lalu dan menganggap Jordan Prabow sebagai rumah kedua. Persahabatan erat antara Prabov dan Raja Abdullah II terus berlanjut meski keduanya kini memainkan peran penting di negaranya masing-masing.

(daka)