Beberapa orang punya kebiasaan aneh mencium ketiak pasangannya. Meski terlihat lebih jarang, bagi mereka ini adalah cara untuk meningkatkan keintiman.

Lalu apa yang membuat sebagian orang suka mencium ketiak pasangannya? Senin (23/9/2024) ulasan dilansir berbagai sumber.

Bau badan seringkali dikaitkan dengan bau ketiak. Tentu saja bau badan merupakan bagian dari ketertarikan seksual. Anda dapat menarik orang-orang yang malas atau pintar. Namun, bau badan berperan besar dalam daya tarik.

Dari sudut pandang biologis, bau badan menunjukkan kemampuan seseorang untuk kawin dan bereproduksi. Bau badan yang harum juga menandakan tubuh sehat. Sistem kekebalan mengandung lebih dari 100 kode genetik yang dikenal sebagai mayor histokompatibilitas kompleks (MHC).

Pasangan dengan kode genetik berbeda lebih mungkin memiliki anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat karena kode genetik mereka lebih beragam. Jadi, tindakan menyukai bau badan pasangan menunjukkan bahwa Anda dan pasangan memiliki kode genetik yang berbeda dalam sistem kekebalan tubuh.

Secara biologis hal ini memberikan keuntungan karena keturunan yang dihasilkan lebih tahan terhadap serangan berbagai penyakit. Kode genetik pada MHC berperan penting dalam produksi hormon. Karena kode genetik setiap orang berbeda-beda, maka karakteristik hormon yang dihasilkan pun berbeda-beda.

Hormon yang berperan dalam mempengaruhi bau badan khas seseorang adalah feromon. Feromon pada dasarnya adalah sinyal kimia yang dihasilkan oleh hewan yang sedang berkembang biak untuk mempengaruhi perilaku hewan lain dari spesies yang sama.

Senyawa ini tidak berbau, namun dapat menimbulkan bau badan yang unik antara satu orang dengan orang lainnya. Kondisi inilah yang kemudian membuat Anda menyukai bau badan pasangan dan tidak bisa menemukan hal serupa pada orang lain.

Pada manusia, feromon dapat ditemukan pada cairan tubuh seperti urin, air mani, dan cairan vagina. Senyawa ini juga bisa dikeluarkan melalui kelenjar keringat di ketiak. Ketiak merupakan bagian tubuh yang banyak mengeluarkan keringat dan mengeluarkan banyak keringat. Feromon bisa keluar dalam jumlah banyak dari sini, itulah sebabnya banyak orang suka mencium ketiak pasangannya.

Namun fungsi feromon pada manusia masih diperdebatkan. Meski terdapat pada hewan, bukti adanya senyawa ini pada tubuh manusia masih lemah. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui keberadaan feromon, salah satunya diterbitkan dalam jurnal Advances in Experimental Medicine and Biology (2016).

Dijelaskan bahwa kerja feromon pada wanita dilakukan oleh senyawa 4,16-androstadien-3-one (AND). Sedangkan pria memiliki hormon androstenon untuk fungsi tersebut.

Penelitian telah membuktikannya

Klaus Wedekind, ahli biologi di Universitas Lausanne di Swiss, melakukan penelitian untuk mencari tahu mengapa orang menyukai bau badan pasangannya. Dalam penelitian ini, 44 pria diminta mengenakan kaos baru selama dua malam berturut-turut.

Setelah para pria berganti pakaian, 49 wanita diminta untuk mencium kaos tersebut dan memutuskan kaos mana yang paling mereka sukai. Wanita diketahui lebih menyukai aroma kaos yang dikenakan pria dengan daya tahan tubuh berbeda.

(Leo)