PEMIMPIN HAMAS Yahya Sinwar tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza selatan pada Rabu (16/10/2024). Seorang pria berusia 61 tahun menjadi martir, dengan gagah berani berperang melawan tank dan drone pasukan Zionis.

Rekaman video drone yang dirilis pasukan pendudukan Israel (IDF) memperlihatkan momen-momen terakhir Sinwar yang terus melakukan perlawanan meski kehilangan lengan kanannya dan terluka parah. Dalam gerakan terakhir melawan Israel, Sinwar, yang duduk di kursi mengenakan kifeye dan seragam tempur, melemparkan tongkat kayu ke drone yang mendekatinya.

Israel mengatakan dia menemukan Sinwar dan mencoba melarikan diri ketika penembakan dimulai. Sebuah pernyataan Israel mengatakan bahwa 40.000 shekel dan paspor palsu ditemukan bersama Sinwar ketika dia meninggal.

Gambar yang beredar di media sosial yang diyakini dirilis Israel menunjukkan beberapa barang ditemukan di tubuh Sinwar.

Selain senjata dan senjata, Sinwar juga terlihat membawa tasbih, senter kecil, gunting kuku, dua buah buku berbahasa Arab, selotip kecil, permen karet, permen Mentos, parfum yang biasa digunakan sebelum salat, dan sebuah jam tangan. Ada juga tas berisi kain, peluru, serta beberapa paspor dan uang tunai.

Juga di foto lain, yang diyakini milik IDF, Sinwar tampak kehilangan arlojinya dan jari telunjuk tangan kirinya terpotong, diduga diambil oleh tentara Israel.

Pada Jumat (18/10/2024), Hamas mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi kesyahidan Sinwar, memuji perjuangannya dan mengatakan kelompok itu hanya akan tumbuh lebih kuat jika terus melakukan perlawanan.

(dka)