Seorang pemuda bernama Riley Horner mendapati dirinya berada dalam situasi langka di mana dia hanya mengingat tanggal 11 Juni 2019 setiap hari. Kecelakaan itu terjadi ketika seorang skater terjatuh dan membentur kepala Riley sehingga menyebabkan ingatannya “reset” setiap dua jam.

Melansir Vt.co, Selasa (24/9/2024), Riley yang saat itu masih berusia 16 tahun, mengalami kejadian serupa di film Groundhog Day. Setiap pagi dia bangun dengan keyakinan bahwa ini masih tanggal 11 Juni 2019, hari dimana hidupnya berubah total. Dia tidak ingat apa pun setelah itu.

Musim panas itu, Riley menghadiri konvensi FFA di Springfield, Illinois. Pertunjukan tersebut menampilkan pesta dansa remaja, namun waktu yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi bencana ketika Riley secara tidak sengaja menendang seorang peselancar di tengah kerumunan.

Setelah dibawa ke rumah sakit terdekat, Riley dipulangkan dan dokter menyatakan baik-baik saja. Namun, setelah berkendara pulang, Riley mulai rewel di jok belakang mobil. Ibunya mengatakan, saat itu juga mereka langsung mengetahui bahwa kondisi Riley sedang kurang baik.

“Antara 30 dan 45 orang terinfeksi dalam beberapa jam,” kata Sarah.

Cedera yang dialami Riley membuat ingatannya hanya dua jam. Dia bangun setiap pagi dan benar saja, saat itu masih tanggal 11 Juni 2019. Dalam wawancara dengan Fox 13, Riley menceritakan bagaimana perasaannya saat itu.

“Saya depresi, saya tidak mengerti apa yang terjadi. Apapun yang terjadi pada saya, itu tidak nyata. Ketika orang membicarakan hal baru, saya merasa sangat bingung karena itu tidak ada dalam pikiran saya. Riley,” ujarnya.

Menurut Riley, pengalaman itu sangat mengerikan. Kalender itu melekat pada dirinya sendiri dan baru kemudian ia menyadari bahwa ini sudah bulan September. Riley mengatakan kepada WQAD 8 bahwa sulit menerima kenyataan bahwa tragedi tersebut sudah berbulan-bulan berlalu karena tanggal 11 Juni selalu ada dalam pikirannya.

Agar tetap fokus, Riley membuat berbagai catatan dan menyetel alarm agar berbunyi setiap dua jam. Hal itu dilakukan untuk mengingatkannya akan kejadian baru-baru ini.

“Saya tidak ingat apa pun dan saya sangat takut,” katanya.

Bahkan ada ribuan catatan di ponselnya yang ia gunakan untuk mencatat apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-harinya. Ini adalah cara untuk terhubung dengan kenyataan. Pasca kecelakaan itu, orang tua Riley membawa putri mereka ke lima rumah sakit berbeda.

Namun, tidak satupun dokter yang ia kunjungi dapat memastikan apa yang salah dengan ingatannya atau berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga ia kehilangan kemampuan membentuk ingatan baru. Sarah, ibu Riley, menjelaskan kepada WQAD 8 bahwa meskipun hal tersebut tidak masuk akal secara medis, dokter tidak dapat melihat kelainan apa pun pada MRI atau CT scan.

Tidak ada tumor atau tumor otak, yang membuat situasinya semakin membingungkan. Beberapa dokter khawatir Riley akan kehilangan ingatannya. Namun, lima bulan setelah kecelakaan itu, harapan muncul berkat perawatan di Cognitive FX, pusat perawatan cedera otak di Provo, Utah.

Ibu Riley menggambarkan klinik itu sebagai sebuah keajaiban. Ahli saraf klinis, Dr. Mark Allen yang merawat Riley menjelaskan, kondisi Riley terkait dengan terganggunya sistem komunikasi di otaknya yang bertugas menyimpan ingatan. Dr. Allen mengatakan permasalahan ini bisa diperbaiki, meski terlihat kecil, namun dampaknya bisa besar.

Meskipun Riley menjalani beberapa perawatan, dia kesulitan mengingat mengapa mereka datang ke Utah hingga hari ke-154 setelah kecelakaan itu. Namun Riley akhirnya berhasil menjawab dengan mengatakan bahwa mereka ada di sana untuk menemui dokter di Cognitive FX.

Setelah bertahun-tahun menjalani perawatan, Riley dapat menjalani kehidupan normal. Berdasarkan update Instagram, Riley lulus SMA dan menyelesaikan semester pertamanya di Bradley University dengan nilai sempurna 4.0 di bidang keperawatan.

Namun dalam update melalui GoFundMe pada tahun 2022, ibunya mengungkapkan bahwa Riley masih menderita diare. Namun, dia sedang menjalani rencana perawatan epilepsi yang membantu mengendalikan kondisinya.

(singa)