WASHINGTON – Amerika Serikat mengonfirmasi Gedung Putih telah diberitahu mengenai rencana Israel menyerang Iran. Namun para pejabat AS mengatakan Washington tidak terlibat dalam serangan itu.
“Kami memahami bahwa Israel melakukan serangan yang ditargetkan terhadap sasaran militer di Iran untuk membela diri dan sebagai respons terhadap serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada 1 Oktober,” kata juru bicara Sean Savett, menurut Al Jazeera.
“Kami akan mengirim Anda ke pemerintah Israel untuk mengetahui lebih banyak tentang pekerjaan mereka,” katanya.
Mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya, reporter FOX News mengatakan dalam sebuah artikel di X bahwa Gedung Putih diberitahu “sebentar” sebelum Israel diserang. Sementara itu, tiga pejabat AS, yang juga tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada NBC bahwa Washington tidak terlibat dalam serangan Israel.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Yerusalem Barat menyerang beberapa sasaran militer Iran pada Sabtu (26/10/2024). Ledakan dilaporkan terjadi di ibu kota Teheran, Kota Karaj, dan Shiraz, Iran, namun bandara dipastikan beroperasi normal.
Kantor berita resmi Iran, IRNA, mengutip sumber keamanan yang mengatakan bahwa beberapa suara yang terdengar di ibu kota adalah hasil dari “operasi keamanan di Teheran, dan pertahanan udara berhasil dalam kasus ini.”
Dalam postingan Telegram tersebut, kantor berita tersebut menyebutkan tidak ada laporan kasus yang memerlukan bantuan. Ia juga mengatakan situasi di Bandara Internasional Mehrabad dan Bandara Internasional Imam Khomeini “normal”.
Terlepas dari pernyataan pihak berwenang di Washington, diyakini bahwa Amerika Serikat akan memberikan informasi kepada Israel untuk memulai serangannya terhadap Iran. Pekan lalu, sebuah laporan intelijen AS mengungkapkan bocornya rencana untuk menyerang Iran, sehingga mendorong pihak berwenang untuk menyelidikinya.
(dk)