TANGSEL – Kepala SMPN 8, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Muslih menjelaskan situasi siswanya yang berisiko terkena cacar air dan gondongan menyebabkan sekolah diliburkan.

Dia menjelaskan, jumlah pasiennya masih mengalami penurunan. Hingga Rabu (23/10/24), masih ada 17 siswa difabel yang dirawat di rumahnya.

“Hanya 17 siswa yang sakit,” kata Muslih.

Ia menambahkan, selain 17 siswa tersebut, masih ada delapan siswa lagi yang menjalani perawatan. Ia mengatakan, dari seluruh siswa yang baru pertama kali terpapar, semuanya dirawat di rumah.

Alhamdulillah semuanya sudah pulang, tidak ada yang dibawa ke rumah sakit, jelasnya.

SMPN 8 sendiri masih menerapkan penguncian hingga 31 Oktober 2024. Langkah itu dilakukan setelah 102 siswa tidak masuk sekolah pada 11 Oktober 2024 karena demam dan pilek.

Perhatikan lokasi sekolahnya, nampaknya damai. Hanya ada beberapa penjaga dan guru di ruangan itu. Pintu kelas tertutup rapat, termasuk akses menuju lantai atas yang terkunci.

Ketentuan lockout ini berlaku mulai 17 Oktober 2024. Keputusan itu diambil setelah pihak sekolah intensif berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan kesehatan. 

Sekolah telah melakukan upaya besar seperti yang direkomendasikan oleh layanan kesehatan. Antara lain menyemprot seluruh ruang kelas dan ruangan lainnya dengan disinfektan.  

(Ari)

(Ari)