JAKARTA – Calon Gubernur no. Warga Jakarta nomor 3, Pramono Anung, mengunjungi Pasar Munjul, Chipayung, Jakarta Timur pada Kamis (17/10/2024). Dalam kegiatan belanja tersebut, dia menekankan perkembangan pasar yang terhenti.
Jadi ada dua, yang penting Pasar Munjul di sini yang dibangun 9 tahun lalu itu dorman, kata Pramono kepada wartawan.
Karena pembangunan fasilitas di kawasan tersebut tidak berjalan, para pedagang harus menempati lapak sementara. Keadaan ini menyebabkan turunnya omzet pedagang.
Oleh karena itu, pendapatan berkurang drastis, rata-rata omzet berkurang 50 persen dan itu sangat disayangkan,” ujarnya.
Selain itu, pedagang harus membayar biaya pembalasan yang meningkat. Pria bernama Mas Pram mengatakan, hampir semua pedagang mengeluhkan masalah biaya pembalasan.
Meski lalu lintas mengalami penurunan, namun ada peraturan daerah baru (Perda) yang sebelumnya hanya mengenakan tarif Rp 4 ribu (naik) menjadi Rp 15 ribu, ujarnya.
Pram mengaku mendengar permasalahan mangkraknya pembangunan itu karena persoalan hukum. Ia mengatakan, permasalahan yang ada akan selesai jika ia memenangkan jabatan gubernur.
“Jadi yang pertama karena pembangunan pasar ini bermasalah, tadinya disangka ada masalah hukum, kalau ada masalah hukum pasti bisa diselesaikan, tapi pembangunan pasar tidak bisa berhenti begitu saja. katanya.
Kedua, retribusinya harus kembali adil, kalau kondisi ini sangat menyesakkan, imbuhnya.
(aki)