JAKARTA – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) mendukung wacana pemisahan Kementerian PUPR menjadi Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian Pekerjaan Umum) dan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera).

Pemisahan ini sejalan dengan program baru pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dan menjadi solusi atas minimnya pembangunan perumahan rakyat.

Sekretaris Jenderal Gapensi La Ode Safiul Akbar mengatakan, sejak tahun 1978, sektor perumahan dikelola oleh kementerian tersendiri. Baru pada masa pemerintahan Jokowi sektor perumahan rakyat dilebur dengan sektor pekerjaan umum dalam satu kementerian yakni PUPR.

“Saat ini orientasi pembangunan pemerintahan Prabowo terfokus pada pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas dan daya saing masyarakat Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan, maka pemisahan keduanya menjadi perlu (sebagaimana mestinya) karena rumah adalah alat utama untuk mencapai kesejahteraan. kualitas hidup manusia,” ujarnya di Jakarta, Rabu (9 Oktober 2024).

Menurut La Ode, kinerja Kementerian PUPR di bawah Menteri PUPR Basuki Hadimuljon patut menjadi contoh bagi kementerian lain dalam mempercepat pelaksanaan anggaran agar menjadi milik negara (BMN).

“Anggaran terserap dengan cepat di dua bidang utama pembangunan infrastruktur. Pertama, infrastruktur sebagai sarana produksi dan penunjang pertumbuhan ekonomi, seperti jalan, tol, energi, dan bendungan. “Kedua infrastruktur tersebut menyediakan layanan dasar seperti air minum, jalan dan jembatan, perumahan, pembuangan limbah dan irigasi,” katanya.

Selain itu, pembangunan infrastruktur pada masa Basuki bertujuan untuk meningkatkan indeks daya saing global. La Ode memperkirakan, meski tak ada lompatan, kerja keras tersebut telah membuat Indonesia naik dari peringkat 54 ke peringkat 51 dunia. “Hasil ini patut mendapat nilai tinggi dalam persaingan global yang semakin progresif dan penuh tantangan,” ujarnya.

Sebagai informasi, presiden baru terpilih, Prabowo Subianto, berjanji akan membangun tiga juta rumah, yakni masing-masing satu juta rumah di pedesaan, perkotaan, dan pesisir. Janji pembangunan rumah termasuk dalam salah satu rencana besar yang diusung Wakil Presiden baru terpilih Gibran Rakabuming Raka yang disebut dengan Strategi Transformasi Nasional.

Strategi Transformasi Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Strategi ini juga mencakup pemberian makanan bergizi kepada seluruh anak Indonesia.

Merujuk pada program tersebut, La Ode meyakini prioritas utama Kementerian Pekerjaan Umum adalah pembangunan infrastruktur yang memenuhi kebutuhan dasar daya saing manusia berkualitas. Meliputi prasarana pangan, pendidikan, kesehatan, dan sarana perekonomian masyarakat. “Dalam hal infrastruktur konektivitas, prioritasnya adalah melakukan pekerjaan besar yang hampir mencapai tujuannya,” ujarnya.