JAKARTA – Program gizi gratis akan berjalan serentak pada 2 Januari 2025. Hal itu diungkapkan Dadan Hindayana, Direktur Badan Gizi Nasional, usai menghadiri sidang paripurna pertama Dewan Merah Putih bersama kedua menteri di Istana Negara Jakarta. Rabu (23/10/2024).

Terkait program tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani berpendapat, yang membutuhkan bantuan perbaikan gizi adalah anak yang perkembangan otaknya masih bisa ditingkatkan dengan bantuan gizi yang baik.

“Jadi masukkan anak usia prasekolah (SD) dan anak SMA kalau mau,” kata Irma kepada Okezone, Kamis (24/10/2024).

Menurut Irma, anggaran sarapan gratis untuk anak SMA bisa menambah anggaran Rp 15.000 menjadi Rp 20.000 untuk anak PAUD, SD, dan SMP. Tujuannya agar menu yang dibagikan benar-benar bermanfaat.

“Jujur saya tidak yakin besaran anggaran itu akan cukup untuk pangan yang banyak, karena sikap korupsi masih tinggi,” kata Irma.

Selain itu, Irma menilai, anggaran untuk pengendalian pertumbuhan tidak boleh dikuasai oleh beberapa kementerian, melainkan beberapa sektor unggulan saja, seperti bantuan toilet, bantuan makanan sehat untuk ibu hamil (telur, ikan, dan obat-obatan). Telur, susu dan kacang hijau untuk anak kecil.

“Seluruh anggaran dikelola PUPR untuk toilet, gizi oleh Kementerian Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta Anak oleh BKKBN. “Sehingga tujuan penurunan stunting bisa lebih tepat sasaran.”

Program gizi gratis diketahui menjadi highlight pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Mengenai nilai gizi gratis sebenarnya, Dadan belum bisa membuktikannya. Menurutnya, hal itu masih terlalu teknis. 

Namun, satu hal yang pasti adalah program tersebut akan dilaksanakan dengan tepat. “Iya, itu tekniknya nanti. Dadan berjanji “akan terlaksana dengan tepat”.

(qlh)