MENTERI KESEHATAN (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyoroti masalah gizi ibu hamil. Ia mengatakan, ibu hamil sebaiknya memenuhi kebutuhan mikroproteinnya agar terhindar dari berbagai masalah terkait kehamilan seperti anemia yang merupakan faktor risiko berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting.
“Penyakit yang menyerang ibu hamil dan anak adalah penyakit gizi. Artinya kurang gizi. Saya baca dari 4,9 juta ibu hamil, 27 persennya mengalami anemia. Tinggi sekali,” kata Menkes. .Buddha. dikutip dalam siaran persnya, Minggu (20/10/2024).
Menyikapi tingginya angka anemia pada ibu hamil, Menteri Kesehatan Budi bersama organisasi kesehatan dunia dan organisasi kesejahteraan anak seperti WHO dan UNICEF merekomendasikan penggunaan suplemen MMS untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil.
“Sejak tahun 2020 sudah menjadi pedoman WHO dan baru kita terapkan sekarang,” kata Menteri Kesehatan Budi.
Menkes Budi menambahkan, berdasarkan penelitian, MMS mengandung nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil untuk mengurangi risiko yang timbul akibat kehamilan.
“Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan MMS ini gizi ibu hamil akan jauh lebih baik. Kemudian bayinya akan lahir lebih sehat, mengurangi kelahiran pendek, mengurangi bayi kecil dan juga mengurangi kematian bayi,” ujarnya.
Selain itu, Menteri Kesehatan Budi berpesan agar ibu hamil mengonsumsi MMS selama enam bulan masa kehamilan untuk mengurangi risiko BBLR dan kekurusan.
Suplemen MMS secara alami mengandung banyak nutrisi yang penting bagi ibu hamil. Ini mengandung 10 vitamin dan lima mineral. Nutrisi penting ibu hamil pada MMS adalah vitamin A, D, E, C, B1, B2, niacin, B6, B12, asam folat, zat besi, zinc, tembaga, selenium dan yodium.
“Kalau ingin anak sehat atau pintar, minumlah 180 MMS selama 180 hari atau enam bulan terus menerus selama hamil. Insya Allah anak sehat dan pintar,” kata Menteri Kesehatan Budi.
(Leo)
(Leo)