PBB – Pejabat senior PBB memperingatkan bahwa seluruh warga Palestina di Jalur Gaza utara berada pada risiko kematian yang besar. Dia membuat pengumuman tersebut ketika tentara Israel terus melancarkan serangan di daerah tersebut. 

“Seluruh penduduk Palestina di Gaza utara berisiko tinggi meninggal akibat penyakit, kelaparan dan kekerasan,” kata sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh penjabat kepala anak-anak PBB Joyce Msuya dan Piala Dunia UNICEF. Kelompok bantuan makanan dan lainnya, Reuters melaporkan pada Sabtu (11/02/2024).

Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Gaza utara bulan lalu. AS mengatakan pihaknya mengamati tindakan sekutunya di lapangan untuk menunjukkan bahwa mereka tidak menerapkan “kebijakan kelaparan” di wilayah utara. 

“Bantuan kemanusiaan tidak dapat memenuhi kebutuhan karena terbatasnya akses. Barang-barang kebutuhan pokok untuk menyelamatkan jiwa tidak tersedia. Tidak aman bagi pekerja bantuan untuk melakukan pekerjaan mereka, dan pasukan Israel serta ketidakamanan menghalangi mereka untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan.”

Mereka meminta semua pihak yang berperang di Gaza untuk melindungi warga sipil. PBB menyerukan Israel untuk menghentikan serangan terhadap Gaza dan pekerja bantuan kemanusiaan yang berusaha membantu.

Misi Israel di PBB di New York menolak mengomentari pernyataan tersebut. 

Sementara itu, duta besar Israel untuk PBB, Danny Danny, mengatakan kepada Dewan Keamanan bulan lalu bahwa masalah di Gaza bukanlah kurangnya bantuan, dan mengatakan bahwa lebih dari satu juta ton bantuan telah dikirimkan pada tahun lalu. Dia menuduh Hamas membajak bantuan.

Hamas telah berulang kali membantah tuduhan Israel atas pencurian bantuan dan mengatakan kurangnya bantuan adalah kesalahan Israel.

Pada hari Senin, Otoritas Bantuan Sipil Palestina mengatakan sekitar 100.000 orang terdampar di Jabalia, Beit Lahiya dan Beit Hanun di Jalur Gaza utara tanpa pasokan medis atau makanan. 

Administrator USAID Samantha Power hari Jumat berbicara dengan duta besar Israel untuk Amerika Serikat, Michael Herzog, menjelang batas waktu yang ditetapkan oleh Washington bagi Israel untuk meningkatkan bantuan militernya atau menghadapi kemungkinan pemotongan bantuan militer AS. Power dan Herzog “membahas perlunya memberikan lebih banyak bantuan kepada rakyat Palestina,” kata juru bicara USAID Benjamin Suarato.

“Administrator Power telah menyatakan keprihatinan serius mengenai situasi kemanusiaan di Jalur Gaza utara,” katanya. 

(Hah)