JAKARTA – Sekretaris Jenderal Komisi Korupsi (KPK) Cahaya X Harefa mengatakan lembaganya berniat melakukan penertiban rumah tahanan (Rutan) setelah kasus pungutan liar (Pungli) terungkap. Ia mengatakan, saat ini pengelola rutan sudah penuh dengan pegawai baru.
“Beberapa langkah dalam pengelolaan rutan di KPK akan kami perbaiki. Oleh karena itu, kami berniat untuk terus memperbaiki tata kelola rutan,” kata Cahaya dalam konferensi pers di rutan KPK.
Menurut dia, Kepala Biro Umum KPK saat ini adalah Tomi Murtomo dan Kepala Bagian KPK adalah Togi Robson Siraitda. Sebelumnya, kelompok-kelompok baru ini juga melakukan penelitian di rutan. “Dari hasil (pemeriksaan) ditemukan masih ada yang najis, najis.
“Kami menambahkan CCTV dan melakukan perbaikan lainnya. Selain itu, tim juga berbicara dengan keluarga atau pengunjung yang berkunjung ke rutan dan dari situlah kami bisa mendapatkan masukan, terutama apa yang perlu kami perbaiki,” imbuhnya.
Seiring dengan perkembangan tersebut, penggeledahan dan peringatan dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mencegah tindak pidana memasuki rutan. “Sekarang sinyalnya akan kita cek lagi. Jadi kita pantau sinyal yang ada di rutan ini. Kita berharap tidak ada lagi telepon seluler ilegal yang digunakan di rutan ini,” ujarnya.
Terkait hal tersebut, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak awak media untuk meninjau kondisi rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih. Namun perangkat elektronik seperti ponsel dan kamera tidak diperbolehkan.
Pengunjung harus mendaftar sebelum bertemu dengan narapidana. KPK menyediakan loker bagi pengunjung untuk menyimpan barang-barangnya, karena ponsel, uang, bahkan kartu identitas tidak diperbolehkan masuk.
Pada saat check-in, Anda akan diberikan sepasang sandal di loker untuk dipakai para tamu. Setelahnya, para tamu akan menjalani tiga kali pemeriksaan fisik dan rontgen.
Menurut Okezone, ada dua area outdoor yang terkadang digunakan untuk latihan. Ada juga kettlebell, sepeda stasioner, dan barbel.
Ada koridor terpisah antara sel jantan dan sel betina. Terdapat juga ruang isolasi di setiap lorong. Belakangan, tempat terakhir yang dikunjungi media adalah ruang pertemuan di dua lantai. Di sini para pengunjung dapat berbicara dengan para tahanan.
Deretan kursi panjang disediakan di ruangan seberang. Narapidana sering menggunakan ruangan ini untuk salat Jumat.
(lebah)