JAKARTA – Kebakaran besar terjadi di sebuah perumahan di Jalan Kalyanyar II, RT 12/RW 02, Kelurahan Kalyanyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, pada Selasa pagi (15/10/2024). Berdasarkan laporan, 5 orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.

Seorang warga Enos (52) menjelaskan, ibu Ariant (40) ditemukan tewas sambil memeluk kedua anaknya, Asgar (13) dan Yoka (12). Enos mengatakan kedua anak itu sedang berpelukan dengan petugas pemadam kebakaran.

“Kedua anaknya (tinggal) di sini, meninggal sambil berpelukan. Jadi ini dua anaknya. Orang pertama yang ditemukan petugas pemadam kebakaran (berpelukan),” kata Enos kepada wartawan.

Enos mengatakan, korban dan kedua anaknya sudah puluhan tahun tinggal di kawasan Cagliari. Menurutnya, korban adalah seorang pekerja keras.

“Ari dipanggil ibu karena sibuk bekerja, single parent, punya anak. Suaminya sudah cerai dan menjadi tulang punggung keluarga, tapi dia orang yang sangat baik,” ujarnya.

Enos menceritakan momen menegangkan kejadian tersebut saat dirinya sedang asyik menonton televisi. Pagi hari, sekitar pukul 01.30 WIB, terdengar teriakan warga dan gonggongan anjing.

Kemudian dia memeriksa situasi di luar rumah dengan kebisingan. Ia kaget saat melihat ada api besar yang berkobar di dekat rumahnya.

“Saya masuk kembali, membangunkan istri dan anak-anak, cucu-cucu semua keluar, lalu saya tutup pintu dan keluar,” lanjutnya.

Setelah menyadari seluruh keluarganya selamat, Enos dan warga lainnya berusaha memadamkan api semaksimal mungkin. Ia mengaku mendengar beberapa kali ledakan dari api saat memadamkan api.

“Air yang tersedia dari selokan atau sampai petugas pemadam kebakaran tiba terbatas,” katanya.

Menurutnya, kebakaran besar terjadi di rumahnya. Meski demikian, ia tetap bersyukur seluruh keluarga selamat dari peristiwa menegangkan tersebut.

“Saya hanya melewatkan ledakan di rumah saya. Api akhirnya masuk ke dapur,” ujarnya.

5 orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut. Keluarga tersebut terdiri dari Aryanti, Asgar, Yoka. Sedangkan korban lainnya adalah nenek Shriani (66) dan cucu Raihan (7).

(makan)