JAKARTA – Begitulah kisah pendidikan Ita Triwibawati, calon bupati Nganjuk yang banyak angkat bicara soal keinginannya mengolah beras menjadi beras. Sosok Ita Triwibawati menjadi perbincangan hangat masyarakat di media sosial akibat pernyataannya saat wawancara dengan calon Nganjuk.

Bab 02 menjadi viral setelah dia mengatakan ingin membuat produk daripada membuat nasi.

Dalam penjelasannya, Ita Triwibawati atau yang akrab disapa Nyonya Ita mengatakan, untuk menjaga stabilitas harga hasil pertanian, pihaknya akan mencapai kesepakatan dengan pihak Bulog dan para petani.

Dengan sedikit campuran bahasa daerah, Mbak Ita juga menjelaskan, langkah lain untuk menjaga stabilitas harga pertanian adalah dengan menciptakan bentuk-bentuk produksi baru. Namun yang membuatnya viral, ia sekadar bercerita tentang mengubah bawang merah menjadi bawang goreng dan nasi menjadi nasi.

Ketiga, saya akan membuat produk baru, seperti brambang (bawang merah), yang akan kita buat dengan brambang goreng, dan lain-lain. Kita akan buat nasi dengan nasi, ujarnya saat berbincang dengan perwakilan Bupati Nganjuk.

Tak hanya pernyataannya yang dinilai kurang kreatif dan dinilai unik, delegasi Partai Nasdem juga dinilai terlihat gugup saat menjawab pertanyaan calon Bupati 03 Nganjuk, Marhaen Jumadi.

Hal inilah yang menyebabkan sosok Ita Triwibawati banyak disorot publik. Banyak yang ingin mengetahui siapa beliau dan apa ajarannya. Sebab, sebagai calon pimpinan daerah pemilihan, ia dinilai tidak layak secara ilmiah.

Ita Triwibawati diketahui sebagai perempuan kelahiran 1 Januari 1970. Ia merupakan istri dari mantan Wakil Nganjuk periode 2008-2012, Taufiqurrahman.

Taufiqurrahman sendiri ditangkap dalam OTT KPK dalam kasus rekrutmen, promosi, mutasi, dan kepengurusan ASN/PNS di Kabupaten Nganjuk tahun 2016 yang juga bernama Mbak Ita.

Ita Triwibawati mengenyam pendidikan dasar di SD Negeri Kepanjen 2 Jombang. Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengahnya di SMP Negeri 1 Jombang dan SMA Negeri 1 Jombang.