JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan, program Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) telah meraih berbagai keberhasilan dengan banyak penerima program yang masuk dalam 2% ilmuwan teratas dunia.
Program ini mendorong produksi dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi baru (IPTEK), serta tim start-up yang berhasil mengkomersialkan produk berbasis riset melalui skema pendanaan BRIN.
“Iptek untuk mendorong sumber daya manusia (SDM) untuk terus berinovasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Selasa (1/10/2024).
Sementara itu, Wakil Presiden Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, Agus Haryono menjelaskan, RIIM bertujuan untuk mendorong sumber daya manusia iptek untuk terus berinovasi di bidang iptek.
“Ini juga merupakan penghormatan kepada sumber daya manusia iptek yang diteliti, dikembangkan, dikaji, dan diimplementasikan melalui Program Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN,” kata Agus Hariono.
Karya RIIM dibuat oleh Abdul Majeed Ahmed Fawad dari CV AMX UAV Technologies. Abdul Majeed Ahmed Fawad meneliti pengembangan pesawat tak berawak quad tailseater vertical take-off and landing (VTOL) untuk Industri 4.0.