BEIJING – Minggu ini Huawei meluncurkan Mate XT Ultimate Design, ponsel pintar lipat tiga pertama di dunia. Ponsel ini mewakili terobosan teknologi dengan desain unik yang belum pernah ada sebelumnya.
Varian besutan Huawei yang mengusung spesifikasi andalan dan desain premium ini dibanderol dengan harga terjangkau, mulai dari CNY 19.999 (sekitar Rp 43 jutaan) untuk varian termahal.
Namun harga yang sangat mahal tersebut tidak mengherankan karena Huawei Mate XT Ultimate Design juga dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau. Berdasarkan harga perbaikan resmi yang dirilis Huawei, penggantian layar yang rusak akan memakan biaya yang sangat mahal, yakni CNY 7.999 (sekitar Rp 17 jutaan).
Ada cara lain untuk menghemat biaya, meski terbatas. Layar penggantinya tersedia dengan harga CNY 6.999 (sekitar Rp 15 juta), namun jumlahnya mungkin terbatas. Selain itu, pengguna juga bisa membeli asuransi penggantian layar seharga CNY 3,499 atau CNY 3,999 (sekitar Rp7,5 juta – Rp8,6 juta) yang mencakup area untuk tahun pertama.
Biaya tinggi ini tidak hanya berlaku pada layar saja. Penggantian motherboard ini dibanderol dengan harga yang lumayan, yaitu CNY 9.099 (sekitar Rp 19,7 juta), lebih mahal dari harga kebanyakan smartphone kelas menengah. Untung saja penggantian baterainya lebih murah yakni CNY 499 (sekitar Rp 1 jutaan).
Desain rangkap tiga yang unik juga berarti tersedia banyak sampul belakang. Penggantian bagian belakang dengan modul kamera akan menelan biaya CNY 1.379 (sekitar Rp 2,9 juta), sedangkan dua bagian lainnya masing-masing berharga CNY 399 (Rp 864 ribu).
Perbaikan kamera individual juga dikenakan biaya: CNY 578 untuk lensa telefoto (Rp 1,2 juta), CNY 379 untuk kamera selfie (Rp 820 ribu), CNY 759 untuk kamera utama (Rp 1,6 juta) dan CNY 269 untuk kamera ultrawide ( 1,6 juta Rp 582 ribu).
Bagi pemilik Huawei Mate XT Ultimate sebaiknya merawat ponsel cerdasnya setiap hari. Ponsel ini tidak hanya hadir dengan harga premium pada awalnya, tetapi juga sepanjang masa pakainya.
(Daka)