PALM BEACH – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut banyak kecurangan dalam pemilihan presiden (Pilpress) 2024 di kota terbesar Pennsylvania, Philadelphia. Trump bersaing ketat dengan penantangnya dari Partai Demokrat Kamala Harris di negara bagian yang menjadi medan pertempuran, salah satunya adalah Pennsylvania.
Dalam postingan di Truth Social pada Selasa (5/11/2024), Trump mengatakan, “Ada banyak pembicaraan tentang PENIPUAN besar-besaran di Philadelphia.” Dia memperingatkan bahwa “penegakan hukum semakin dekat.”
Departemen Kepolisian Philadelphia mengatakan kepada CNN bahwa mereka tidak mengetahui adanya pelanggaran atau penyimpangan dalam proses pemungutan suara di negara bagian tersebut yang memerlukan penegakan hukum.
Komisaris Kota Philadelphia Seth Bluestein membantah tuduhan penipuan Trump, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Channel X bahwa “tuduhan ini sama sekali tidak benar” dan bahwa pemungutan suara tersebut “aman dan terjamin”.
Sebelumnya, Trump mengunggah sebuah video di platform media sosialnya yang menyatakan bahwa Partai Republik “melakukan pekerjaan dengan baik” dan meminta para pendukungnya berjanji untuk menindaklanjutinya dan “ikut serta dan memberikan suara.”
Komite Nasional Partai Republik juga telah meluncurkan kampanye yang disebut Perlindungan Pemilih, yang mendesak warga Amerika untuk “patuh” dengan cara apa pun.
“Jika Anda berada di sana sebelum pemungutan suara resmi ditutup, jangan izinkan siapa pun mengintimidasi atau memaksa Anda melanggar peraturan,” kata Partai Republik dalam sebuah pernyataan. Para pemilih juga didorong untuk melaporkan masalah-masalah yang terjadi di tempat pemungutan suara atau dugaan penipuan pemilih di situs resmi kampanye.
Jajak pendapat yang dilakukan sebelum pemilu menunjukkan bahwa baik Partai Republik maupun Demokrat tidak memiliki keunggulan yang menentukan dalam jajak pendapat tersebut. Sementara itu, lebih dari separuh pendukung Trump mengatakan mereka tidak percaya pemungutan suara pada hari Selasa itu adil, menurut jajak pendapat CBS News. Pada saat yang sama, 88% pendukung Harris percaya pada integritas suara.
(dk)