TEHERAN – Iran akan memandang negara mana pun yang menyerahkan wilayah udaranya kepada Israel untuk kemungkinan serangan terhadap Iran sebagai musuh. Iran mengeluarkan peringatan tersebut ketika ketegangan di kawasan meningkat menyusul serangan keras Teheran terhadap Israel awal pekan ini.

Azernews mengutip informasi dari Iran yang mengatakan peringatan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dan Teheran telah memberi tahu negara-negara lain tentang posisi mereka.

Menteri Pertahanan Iran Mohammad Reza Ashtiani juga memperingatkan bahwa Teheran akan memberikan tanggapan keras terhadap negara mana pun yang “membuka wilayah udara atau wilayahnya untuk menyerang Iran dan Israel,” menurut kantor berita Mehr Iran.

Pada Selasa (1/10/2024) Iran menembakkan 200 rudal ke Israel. Serangan tersebut menyusup ke sistem pertahanan udara Israel dan menyasar beberapa sasaran termasuk pangkalan Angkatan Udara Nevatim dan Biro Intelijen Mossad di Tel Aviv.

Tentara Israel mengatakan sebagian besar roket berhasil dicegat, namun sejumlah kecil ditembakkan ke wilayah tengah dan selatan Israel. Satu-satunya kematian yang dilaporkan adalah seorang pria Palestina di Tepi Barat.

Pada hari Jumat, 10/4/2024, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan bahwa Iran dan perwakilan regionalnya tidak akan mundur dari Israel, beberapa jam setelah serangan Israel di Beirut, yang dilaporkan menargetkan penerus Sekretaris Jenderal Hizbullah yang didukung Teheran.

Khamenei berkata, “Tindakan baik tentara kita tadi malam adalah sah. Khamenei berkata:

Pada saat yang sama, Israel kembali melancarkan serangan udara di selatan Beirut, Leba. Serangan ini ditujukan kepada Hashem Safieddine, calon penerus Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan udara Israel pada Jumat, 27 Oktober.

(TIDAK)