JAKARTA – Calon gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil alias Kang Emil dinilai merupakan sosok pemimpin yang berani menghadapi semua fraksi. Sebelumnya, ia diserbu kabar bohong bahwa Jakarta dinyatakan sebagai daerah monoagama setelah ia membeberkan program “Maghrib Mengaji”.

Tokoh pemuda lintas agama Sahat Martin Philippe Sinurat menegaskan, pasangan Ridwan Kamil-Suswono akan tetap berada di semua kelompok.

“Saya melihat Ridwan Kam punya pemimpin yang terbiasa memimpin masyarakat yang majemuk. Beliau pemimpin yang berada di atas semua golongan,” kata Sahat, Kamis (10/10/2024).

Ia juga menceritakan pengalamannya saat mengadvokasi penutupan KKR (Ibadah Kebangkitan Rohani Natal) di Gedung Sabuga Bandung pada tahun 2016.

“Saya saat itu menjadi ketua umum himpunan mahasiswa Kristen, saya didekati Pak Ridwan Kamil selaku Wali Kota Bandung. “Beliau kemudian menyampaikan bahwa KKR Natal akan kembali dilaksanakan di tempat yang sama dan beliau akan hadir untuk kelancaran KKR ini,” ujarnya.

Janjinya terkabul saat KKR Natal kembali digelar di Bandung pada 23 Desember 2016 bersama Sabu. “Kita bisa cek di internet, jejak digitalnya masih ada,” lanjutnya.

Menurut dia, KKR Natal yang sebelumnya dibubarkan oleh ormas intoleran pada 6 Desember 2016, kemudian kembali digelar di tempat yang sama pada 23 Desember 2016.

“Sebagai Wali Kota, Ridwan Kamil hadir untuk meyakinkan umat Kristiani dan menyampaikan kepada mereka bahwa mereka tidak perlu lagi khawatir dengan pembubaran ibadah,” tambahnya.

Ia menegaskan, kehadiran Ridwan Kamil menjamin hak setiap warga negara untuk beribadah dan menganut keyakinannya masing-masing.

Mari kita bersama-sama membangun Jakarta, mari kita membangun Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Jangan lagi kita berurusan dengan persoalan perbedaan agama, kasta, golongan, dan sebagainya,” ujarnya. berkata

Oleh karena itu, ia yakin Ridwan Kamil bisa memimpin di atas semua kalangan dengan memberikan kebijakan dan program yang seadil-adilnya kepada seluruh kasta, agama, dan golongan.

“Kita urus bagaimana masyarakat kita bisa mengelola, masyarakat kita bisa beraktivitas ekonomi dengan dukungan pemerintah,” tutupnya.

(fmi)