SACRAMENTO – Kamala Harris memenangkan negara bagian asalnya California pada Selasa (11/05/2024) dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2024, proyeksi Edison Research. Dengan proyeksi tersebut, Harris memperoleh 54 suara elektoral lebih banyak, terbanyak dibandingkan negara bagian AS lainnya, sehingga menutup selisih dengan rivalnya Donald Trump.
California telah menjadi basis pemilih Demokrat dalam pemilihan presiden AS sejak tahun 1990-an, Trump mengalahkan negara bagian tersebut dengan selisih 30 poin persentase pada tahun 2020. California adalah salah satu dari empat negara bagian dengan suara elektoral terbanyak, bersama dengan New York, yaitu Harris. juga menang, dan Texas dan Ohio, yang dimenangkan Trump.
Berdasarkan proyeksi Edison Research, Donald Trump saat ini memimpin dengan kemenangan di 22 negara bagian dan 227 suara elektoral. Harris, sementara itu, mencalonkan diri di setidaknya 10 negara bagian dan Washington DC dengan 165 suara elektoral, seperti dilansir Reuters.
Kedua kandidat sama-sama mengincar 270 suara di electoral college, yang berarti masih banyak suara yang harus diperebutkan.
Hasil awal dari proyeksi ini seperti yang diharapkan, dengan perlombaan diperkirakan akan berakhir di tujuh negara bagian yang menjadi medan pertempuran: Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin. Jajak pendapat menunjukkan para pesaingnya bersaing ketat di tujuh negara bagian menjelang hari pemilihan.
Berdasarkan laporan awal, Trump nampaknya akan menang di North Carolina dan Georgia, meski belum ada media AS yang mengonfirmasi proyeksi tersebut.
Selain memilih presiden, pemilu kali ini juga menantang penguasaan kedua majelis Kongres oleh dua partai dominan di AS. Partai Demokrat hanya memiliki jalan sempit untuk mempertahankan mayoritas mereka di Senat setelah Jim Justice dari Partai Republik berpindah kursi di West Virginia pada hari Selasa. Mayoritas anggota Dewan Kedua juga tampaknya akan mengadakan pertarungan.
(dk)