KUALA LUMPUR – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengumumkan negaranya sedang menyusun perjanjian untuk mengeluarkan Israel dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas pelanggaran berulang terhadap hukum internasional selama perang di Gaza.
“Langkah-langkah kejam, termasuk pengusiran Israel dari PBB karena pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan genosida, perlu segera dilaksanakan,” tegas Anwar dalam sidang parlemen Malaysia, seperti dilansir New Arab, Selasa (5/ 11/2024). )
Serangan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 43.491 warga Gaza, sebagian besar warga sipil, dan melukai lebih dari 120.000 orang.
Keputusan Malaysia disebut-sebut disebabkan oleh larangan Israel terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) bekerja di Palestina. UNRWA telah menjadi donor bantuan terbesar bagi masyarakat Gaza, mayoritas pengungsi yang kehilangan rumah dan tanah sejak berdirinya Israel.
“Malaysia tetap teguh mendukung hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka yang bebas dari tindakan penindasan, terorisme, kebrutalan, dan genosida Israel,” tambah Anwar.
Malaysia kini telah bergabung dengan sekelompok besar negara yang telah merancang resolusi tersebut, yang menguraikan komitmen Israel untuk mengizinkan PBB dan organisasi internasional beroperasi di wilayah pendudukan Palestina. Anwar juga menekankan pentingnya pekerjaan UNRWA, dengan mengatakan bahwa “UNRWA telah menjadi sumber utama bantuan bagi rakyat Palestina selama 75 tahun. Malaysia sepenuhnya mendukung pekerjaan penting UNRWA, dan akan terus bekerja sama dengan organisasi tersebut.” “
Malaysia juga akan mencari dukungan atas keputusan ini dalam pertemuan darurat negara-negara Arab dan Muslim terkait krisis Gaza, yang akan diadakan bulan depan di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.
Sesuai aturan, suatu negara bisa dikeluarkan dari PBB jika terus melanggar keputusan PBB. Namun keputusan tersebut memerlukan persetujuan Dewan Keamanan PBB, yang akan dihentikan melalui veto Amerika Serikat (AS), jika negara tersebut tetap mendukung Israel.
(daka)