JAKARTA-J.D. Senator Vance, 40, dari Ohio, terpilih sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat pada Rabu (6/11/2024), menjadikannya salah satu wakil presiden termuda dalam sejarah. Vance, yang dulunya merupakan kritikus vokal terhadap Donald Trump, kini menjadi pendukung kuat mantan presiden tersebut, yang menandakan adanya perubahan tajam dalam pandangan politik. Dia akan dilantik hanya dalam waktu dua tahun setelah menjabat di jabatan publik pertamanya sebagai senator, menjadikannya sosok yang langka di kancah politik Amerika modern.
Vance James Donald Bowman lahir pada tanggal 2 Agustus 1984 di Middletown, sebuah kota kecil di Ohio. Orang tuanya, Don dan Bev Bowman, adalah keturunan Skotlandia-Irlandia. Ibu Vance memiliki kakak perempuan, Lindsay, yang lahir tak lama setelah lulus SMA. Orang tuanya bercerai ketika Vance masih muda, dan ibunya kemudian mengubah nama tengahnya menjadi David, akhirnya mengadopsi nama keluarga Vance dari pihak ibunya. Ibu Vance berjuang melawan kecanduan narkoba dan alkohol, dan Vance dibesarkan terutama oleh kakek neneknya dari Appalachia, Kentucky.
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Middletown pada tahun 2003, Vance bergabung dengan Korps Marinir AS dan ditempatkan di Irak selama Perang Irak. Setelah dinas militer, Vance melanjutkan pendidikannya di Ohio State University, di mana ia memperoleh gelar sarjana dalam bidang ilmu politik dan filsafat pada tahun 2009, sebelum bersekolah di Yale Law School, di mana ia lulus pada tahun 2013. Seperti dengan beberapa perusahaan investasi di California.
Pada tahun 2016, Vance menerbitkan Hillbilly Elegy: A Memoir of a Family and Culture in Crisis, sebuah buku tentang kehidupannya di Middleton dan Jackson, Kentucky. Buku ini menggambarkan sulitnya kehidupan kelas pekerja, dimana kemiskinan dan kekerasan dalam rumah tangga merupakan hal biasa dan harapan untuk masa depan ekonomi yang lebih baik sangatlah terbatas. Meski demikian, Vance juga mengenang neneknya sebagai sosok stabilitas dan inspirasi untuk mengatasi segala tantangan.
Buku ini diterbitkan pada saat pemilu tahun 2016 antara Hillary Clinton dan Donald Trump dan memberikan wawasan tentang kehidupan kelas pekerja kulit putih Amerika. Beberapa pengulas buku tersebut mengatakan bahwa keadaan yang dijelaskan Vance menjelaskan mengapa begitu banyak orang mendukung Trump, seorang kandidat politik luar.
Sementara itu, beberapa kritikus meyakini buku tersebut memperkuat stereotip negatif tentang masyarakat miskin di Appalachia. Meski demikian, Hillbilly Elegy menjadi buku terlaris dan mengukuhkan Vance sebagai pembicara dan pengamat politik.
Buku tersebut membuat Vance mendapatkan reputasi sebagai sosok yang dapat menjelaskan mengapa pengusaha New York seperti Trump begitu menarik bagi Amerika Tengah, terutama di kalangan kelas pekerja kulit putih dan pemilih pedesaan yang mendukung kemenangan presiden Trump.
Buku ini memberikan perkenalan antara Vance dan keluarga Trump. Donald Trump Jr. menyukai buku itu dan bertemu Vance ketika dia terlibat dalam politik. Keduanya memiliki chemistry dan tetap berteman. Pada tahun 2020, buku tersebut diadaptasi menjadi film karya Ron Howard yang dibintangi oleh Amy Adams dan Glenn Close.
Di luar karir politiknya, Vance menikah dengan Usha, mantan hakim agung di Mahkamah Agung, dan sekarang mendukung penuh upaya politik suaminya. Keduanya bertemu di Yale Law School, dan keputusan Vance untuk bergabung dengan kampanye Trump membawa perubahan besar dalam hidup mereka.
(dka)