JAKARTA – Harzaki Mahendraputra, Ketua Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, menerima gelar doktor dengan predikat sangat memuaskan dari Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Sekolah Pascasarjana Universitas Erlanga. Gerzaki yang pernah belajar bersama Kepala ATR/BPN Agus Yudhoyono di Universitas Aeralanga, mengikuti jejak AHY yang sebelumnya lulus pada 7 Oktober lalu.

Gerzaki mengungkapkan rasa bangga dan gembiranya dapat menyelesaikan gelar doktornya setelah melalui proses yang panjang dan sulit. Selain itu, Gerzaki merupakan wisudawan ketiga dari total 22 mahasiswa. 

Ia mengapresiasi kepribadian AHY yang merupakan pemimpin inspiratif. Harzaki mengatakan Menteri Pertanian dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) adalah seorang pemimpin dan intelektual.

“Menteri AHY selalu memberikan semangat kepada jajarannya agar kita tidak menjauhkan diri dari dunia akademis. Kebijakan dan aspirasi yang kita perjuangkan untuk masyarakat selalu berdasarkan data dan ilmu pengetahuan,” ujarnya, Sabtu (12/12). 10/2024). 

Gerzaki memperoleh gelar doktornya setelah mempertahankan tesisnya yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan Kerja, dan Ilegalitas Terhadap Mediasi Pengambilan Keputusan pada Partai Demokrat di Indonesia.” Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Ketua kelompok ujian doktoral terbuka Gerzaki adalah Profesor Kal Anir, direktur langsung sekolah pascasarjana. Badri Munir Sokoko, Ph.D., promotor Prof. Fendi Sehriadi dan promotor Prof. Dr.Suprato Vijoyo. 

Artikel ini mengupas secara mendalam dampak kepemimpinan transformasional, khususnya pada Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurthy Yudhovino (AHY), dalam menjaga kesatuan kaderisasi menyusul ancaman besar dari pihak luar yang tergolong sebagai bentuk krisis partai. Gerzaki membutuhkan waktu tiga tahun, satu bulan, dan lima hari untuk menyelesaikan studi yang membahas tentang lingkungan kerja dan komitmen personel terhadap partai.

“Kepemimpinan AHY tidak hanya sekedar mengurus partai, tapi juga menumbuhkan rasa persatuan dan komitmen jangka panjang di kalangan kader. Setelah Partai Demokrat menghadapi ancaman serius dari pihak luar, maka kadernya bisa stabil atau secara ilmiah tergolong ke dalam golongan partai. sebuah krisis, jarang ada pihak lain yang mengalami situasi serupa,” kata Gerzaki. 

Penolakan KLB ilegal yang dilakukan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kaminkamham) disebut menjadi momen kritis yang menguji persatuan Partai Demokrat. Dalam tulisannya, Gerzaki menyoroti bagaimana kepemimpinan AHY berhasil menjaga partai agar tidak terpecah belah dengan mengandalkan nilai-nilai luhur dan visi yang jelas.

Gerzaki juga menyebut gaya kepemimpinan AHY membawa angin segar di Indonesia yang didominasi politik transaksional. “Demokrat tetap kuat karena kita dipimpin oleh pemimpin yang didorong oleh integritas dan visi jangka panjang, bukan kepentingan jangka pendek,” jelasnya.

Salah satu hal yang disebutkan Gerzaki terkait dengan salah satu permasalahan utama dunia politik Indonesia, yakni pembangunan sumber daya manusia (SDM) partai politik. 

“Kita sering mendengar tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di berbagai sektor, upaya mencapai Indonesia emas pada tahun 2045, namun kita jarang berbicara tentang pengelolaan partai politik untuk membentuk pemimpin masa depan.” pesta,” jelas Gerzaki.

Melalui disertasinya, Gerzaki berharap dapat membuka jalan bagi penelitian lebih mendalam mengenai manajemen partai politik yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia. Ia juga mencatat bahwa partai politik memiliki peran penting dalam membentuk pemimpin masa depan Indonesia.

“Untuk menjadi pemimpin suatu bangsa, baik di tingkat nasional, provinsi, atau kabupaten/kota, baik presiden, menteri, kepala daerah, atau anggota dewan harus melalui partai politik tertinggi. Partai politik. Diperlukan manajemen. serius” khususnya dalam hal pengembangan sumber daya manusia. Kader muda masa depan harus diberi kesempatan untuk berkembang tidak hanya dalam konteks politik elektoral, namun juga dalam kepemimpinan berbasis nilai.

Gerzaki juga mencatat, kepengurusan partai politik yang baik tidak hanya berfokus pada perebutan kekuasaan, tetapi juga pada pengembangan kader berkualitas dan berintegritas tinggi.

“Saya berharap penelitian ini membuka mata banyak pihak bahwa tata kelola parpol bukan hanya soal kekuasaan, tapi juga membangun nilai-nilai yang kuat. Kita membutuhkan pemimpin yang berintegritas dan itu dimulai dengan tata kelola parpol yang baik,” tutupnya.

Melalui disertasinya, Gerzaki ingin mendorong lebih banyak kesadaran dan penelitian mengenai peran partai politik dalam membentuk pemimpin masa depan, serta pentingnya pengembangan sumber daya manusia dalam proses tersebut.

Ujian doktor publik Gerzaki dihadiri Bendahara Umum Partai Demokrat, Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Renol Antonio, Emil Dardak, Kementerian ATR/BPN dan staf Kanwil BPN Jatim. , teman sekelas pascasarjana PSDM Unair, Taruna Nasahara, teman sekelasnya di SMA, dan Taruna Nasahara, mantan siswi SMA yang tinggal di Surabaya.

(ara)