KABUL – Pemimpin Taliban Afghanistan Hibatullah Akhundzada mengeluarkan perintah untuk menutup jendela di bangunan tempat tinggal yang menghadap area yang digunakan perempuan. Keputusan tersebut merupakan bagian dari kampanye besar-besaran pemerintah untuk menerapkan hukum syariah di seluruh negeri.
Pernyataan yang dikeluarkan juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid di X (sebelumnya Twitter) pada Sabtu (28/12/2024) menjelaskan “cara memasang jendela yang menghadap ke rumah tetangga selama konstruksi.”
Rumah-rumah baru tidak boleh memiliki jendela yang memungkinkan seseorang untuk melihat “halaman, dapur, sumur tetangga dan tempat-tempat lain yang sering digunakan oleh perempuan,” katanya, menurut RT. Jendela yang ada dengan pemandangan seperti itu harus ditutup, tambah pernyataan itu.
“Melihat perempuan bekerja di dapur, di halaman, atau mengambil air dari sumur dapat menyebabkan amoralitas seksual,” kata dokumen tersebut.
Pemerintah kota dan otoritas terkait lainnya akan memeriksa lokasi konstruksi untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum.
Taliban merebut kekuasaan di Kabul pada Agustus 2021 selama penarikan terakhir pasukan AS. Taliban sebelumnya memerintah Afghanistan pada tahun 1990an tetapi digulingkan pada tahun 2001 dalam perang yang dipimpin AS.
Meskipun Taliban pada awalnya berjanji untuk menahan diri setelah mengambil alih kekuasaan, kelompok tersebut menerapkan banyak pembatasan berdasarkan syariah, termasuk larangan pendidikan bagi anak perempuan setelah kelas enam. Taliban juga membatasi perempuan dalam banyak pekerjaan dan menerapkan aturan berpakaian yang ketat.
Pemerintahan Taliban tidak diakui oleh PBB, namun bekerja sama dengan beberapa negara, termasuk Rusia.
(hari)