PENGGUNAAN susu ikan dalam program makan gratis bergizi masih menjadi kontroversi di masyarakat. Produk susu yang dianggap sebagai suplemen protein adalah salah, terutama proyek pengganti susu ikan.
Pakar nutrisi resmi Tan Shot Yen mengatakan Indonesia sudah lama meninggalkan konsep 4 sehat 5 sempurna yang menempatkan produk susu sebagai pelengkap empat sumber nutrisi lainnya.
“Kenapa fokusnya hanya pada susu?” “Kami sudah lama menghentikan (slogan) 4 sehat 5 sempurna, tidak ada satu jenis makanan dan minuman yang meningkatkan gizi seseorang,” kata Dr Tan saat ditemui iNews di Kota Tangerang, Selasa 18 September 2024.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 41 Tahun 2014, pemerintah sebenarnya mengakui slogan 4 sehat 5 sempurna sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan ilmu gizi.
Dengan arahan Menteri Kesehatan tersebut, Indonesia kini telah menerapkan “pedoman pola makan sehat”, yaitu konsumsi makanan sehari-hari harus mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu atau kelompok umur. .
Pola makan seimbang menyimpang dari prinsip empat pilar, yaitu variasi makanan, pola hidup bersih, olah raga, dan pemantauan berat badan secara teratur untuk menjaga berat badan normal.
“Slogan (4 sehat 5 sempurna) sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan gizi saat ini, sehingga harus diperbarui dengan slogan dan visual yang sesuai dengan keadaan saat ini,” tulis Permenkes 41 Tahun 2014.
Meski susu merupakan sumber protein hewani, Dr Tan berpendapat bahwa susu bukanlah segalanya karena masih banyak sumber protein lain yang dianggap lebih murah.
Apalagi kita melihat faktanya 75 persen penduduk Indonesia mengalami intoleransi laktosa,” ujarnya.
Menolak konsep susu sebagai suplemen, Dr Tan mengatakan program pangan bergizi gratis harus mempertimbangkan ketersediaan dan keterjangkauan di setiap daerah. Alih-alih mengekstraksi protein dari daging ikan menjadi produk susu ikan, Dr. Tan dengan mengkonsumsi ikan secara langsung.
“Kita bicara tentang ikan, bukan memancing, jadi tentu saja lebih mudah, lebih terjangkau, tersedia jika Anda menangkap ikan, memanggangnya, atau membuat ikan dalam acar.” makanan biasa,” katanya.
(Leo)