JAKARTA – Calon gubernur Daerah Istimewa Jakarta (DKJ) seri 1, Ridwan Kamil mengaku menolak tawaran mencalonkan diri pada Pilkada DKI Jakarta 2017 semasa DKI Jakarta.

Hal itu diungkapkan Kang Emil alias Ridwan Kamil saat menggelar pertemuan dengan perwakilan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Distrik VIII Jakarta, Jumat (10/11/2024).

Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengaku ditawari untuk mencalonkan diri di Pilkada Jakarta saat menjabat Wali Kota Bandung pada 2016. Dia mengatakan, tawaran itu didasari atas kelayakannya yang tinggi.

“Tahun 2016, waktu saya jadi Wali Kota Bandung, saya disuruh maju ke Pilkada DKI Jakarta. Sorenya bapak telpon saya. “Kang Emil Wali Kota Bandung, surveinya bagus, partainya siap. . , logistiknya sudah siap, silakan lapor ke kantor di Jakarta,” kata Kang Emil di Gedung Sopo Marpingkir, Kakung, Jakarta Timur, Jumat (11/2024).

Usai menerima tawaran tersebut, Kang Emil mengaku sempat menelepon beberapa teman dan kerabatnya. Ia mengatakan semua pihak mendukungnya. Namun, kata Kang Emil, ibunya melarangnya mencalonkan diri pada Pilkada di Jakarta. 

Kang Emil mengatakan, ibunya berpesan agar ia menunaikan tanggung jawab sebagai Wali Kota Bandung. Ibu tidak mau punya anak yang tidak menunaikan tugasnya, kamu belum siap jadi walikota, kamu harus selesai, lima tahun lagi harus selesai, – kata Ridvan menirukan perkataan ibunya. Waktu 

Meski berat hati, Kang Emil menyebut nama partai. Ia mengatakan kepada partainya bahwa ia ingin menyelesaikan masa jabatannya di Bandung agar tidak bisa maju ke Jakarta. 

“Itu tahun 2016. Saya tolak, itu saja. Seminggu setelah dia menyerah, pihak-pihak mencari Pak Anies,” kata Kang Emil. 

Nasib Pak Anies menjadi jenderal adalah rangkaian nasib orang lain, bukan seperti yang terbaca, ujarnya.

(Ha)