Vanuatu – Bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia telah tiba di Bandara Bauerfield, Port Vila. Vanuatu Pada Sabtu pagi (28/12/2024) waktu setempat Penyerahan bantuan tersebut dilakukan atas perintah Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Sebagai bentuk solidaritas terhadap Vanuatu, 

Pelepasan bantuan kemanusiaan akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno pada Jumat, 27 Desember 2024 siang. Di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, bantuan diberikan tiga pesawat, dua diantaranya membawa kargo dan satu membawa delegasi serta angkutan tambahan.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto sebagai ketua delegasi Memimpin langsung pengiriman bantuan kemanusiaan ke Vanuatu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk korban bencana tiba dengan selamat di Vanuatu.

1. Detail tambahan

Persediaan bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia seberat total 50,5 ton segera diturunkan dari badan pesawat Garuda Indonesia (PK-GNA) dan diserahkan secara simbolis kepada otoritas setempat.

Bantuan yang diberikan berupa 21 item berupa: 10 buah tenda pengungsian, 50 buah tenda keluarga, 1.000 buah kaleng lipat, 50 buah ember fleksibel, 10 buah genset, 10 buah lampu portable, lampu lampion 25 set tenaga surya, 2 set unit Amkus, 500 bungkus kebutuhan pokok wanita. , 500 bungkus perlengkapan kebersihan, 500 set peralatan memasak, masing-masing kasur dan selimut. Sembako 1.000 paket, kasur lipat 1.000 paket, makanan siap saji 2.500 paket, makanan tambahan anak 300 paket, ibu hamil 250 paket, makanan instan 800 dus, mie instan dan 2 perahu serta mesin.

Kepala BNPB menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan turut berduka cita atas gempa M7,3 yang terjadi pada Selasa, 17 Desember 2024. Gempa yang berpusat di pusat ibu kota ini, Menewaskan sedikitnya 14 orang, gempa tersebut dilaporkan berdampak pada 8.000 orang dan merusak beberapa bangunan.

Dalam pidatonya Suhayanto mengatakan, bantuan yang dikirim sudah termasuk sembako. Termasuk perahu karet.

“Kami memberikan bantuan berbagai jenis kebutuhan pokok. Dari tempat penampungan darurat hingga kasur, kasur lipat, kasur, selimut, makanan sembako Makanan siap saji Pemberian bantuan pangan bagi ibu hamil dan pemberian bantuan makanan untuk bayi,” kata Suharyanto.

Pemerintah Vanuatu juga telah mengajukan permintaan khusus terkait kebutuhan perahu kecil. “Kami juga sudah memproses permintaan penting seperti perahu karet dan mesin. Semoga dapat membantu meringankan penanganan bencana,” tambah Suhayanto.

2. Waktu tanggap darurat

Selama masa tanggap darurat Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan tim medis darurat (EMT) dari Kementerian Kesehatan. Tim beranggotakan 15 orang ini akan bekerja di Vanuatu di kemudian hari.

“Pada masa tanggap darurat ini Kami juga mengirimkan tim medis darurat sebanyak 15 orang. Mereka akan bertugas selama sebulan,” kata Suhayanto.

Sebagai informasi, saat ini terdapat Tim Emergency Health Australia yang bertugas di Vanuatu hingga 4 Januari 2025, setelah itu tim EMT dari Indonesia akan mengambil alih selama satu bulan. Perpanjangan masa pelayanan tim EMT akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan. Tim EMT nantinya akan memberikan perawatan medis darurat dan perbekalan kesehatan kepada warga terdampak yang membutuhkan perawatan

3. Diplomasi penanganan bencana

Ini bukan satu-satunya kali bantuan kemanusiaan dikirim ke Vanuatu. Namun tercatat pemerintah Indonesia telah menyatakan solidaritasnya kepada Vanuatu sebanyak empat kali.

Pada awal tahun 2015, pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan setelah Topan Pam melanda Vanuatu. Selain itu, pada bulan Mei 2023, setelah gempa M6.5 dan badai tropis Judy dan Kevin, Indonesia kembali mengirimkan bantuan setelah Vanuatu mengalami kerusakan pada beberapa infrastrukturnya. selama fase pemulihan dan rekonstruksi Pemerintah Indonesia juga telah merenovasi ruang VIP di Bandara Internasional Bauefield dan serah terimanya pada 17 Desember 2024.

Dengan gerakan ini Indonesia berharap dapat meringankan beban masyarakat Vanuatu. Sekaligus memperkuat hubungan bilateral di kawasan Pasifik. Suharyanto juga mengungkapkan, bantuan tersebut tidak ada kaitannya dengan politik. Tapi itu hanya ditujukan untuk kemanusiaan. Guna memperkuat rasa persatuan untuk masa depan yang lebih baik.

Dukungan yang diberikan dapat diartikan sebagai komitmen kuat pemerintah Indonesia dalam membangun kerja sama bilateral dengan pemerintah Vanuatu.

Suhayanto juga menegaskan, bantuan Indonesia kepada pemerintah Vanuatu merupakan wujud persatuan kemanusiaan dan persaudaraan kedua negara. Bantuan ini juga merupakan wujud komitmen pemerintah Indonesia dalam mempererat hubungan bilateral kedua negara. khususnya di bidang penanggulangan bencana di kawasan Pasifik dan Oseania.

Suhayanto juga menegaskan pengiriman bantuan kemanusiaan tidak akan mengganggu penanganan bencana di Tanah Air. Sebab, selain anjuran Presiden Prabowo Subianto, tujuan utama pemerintah tetap menangani bencana di dalam negeri. Namun tanpa meninggalkan negara sahabat yang terkena bencana.

4. Mengucapkan terima kasih dari Vanuatu .

Setelah terbang sekitar 10 jam, delegasi tiba di Port Vila. dan disambut oleh Pj Menteri Luar Negeri Vanuatu atau Pj Wakil Perdana Menteri Vanuatu Jotam Napat Marcelino Barthelemy, Menteri Kesehatan Vanuatu. dan Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Vanuatu Sisvo Pramono.

Jotam Naphat, perwakilan Pemerintah Vanuatu Mengucapkan terima kasih dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Indonesia.

“Saya mewakili Pemerintah Vanuatu menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas bantuan yang diberikan Pemerintah Indonesia. Kami sangat senang dan terbantu. Kami ingin terus menjalin hubungan baik,” kata Jotham.

Jotham juga menambahkan, bantuan ini akan sangat membantu warga terdampak. Terutama di daerah yang terkena bencana pasca gempa. Bantuan ini telah diterima dengan baik dan akan segera disalurkan sesuai kebutuhan masing-masing daerah.

Terlebih, pihaknya terus mendukung kerja sama dan diplomasi yang lebih erat. Dengan bantuan ini Komitmen Vanuatu dan Indonesia untuk terus menjalin kerja sama dalam hal hubungan diplomatik. Terutama dalam hal penanggulangan bencana.

Rombongan juga didampingi Deputi Penanganan Darurat BNPB Lukmansyah, anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany G, Husni, perwakilan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Perwakilan Kementerian Kesehatan Masyarakat Perwakilan Kementerian Luar Negeri, perwakilan BIN dan perwakilan lainnya

(setuju)