JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melantik menteri dan kepala dinas Kabinet Merah Putih. Setidaknya ada 53 posisi menteri dan kepala lembaga di kabinet.

Hampir separuh posisi di kabinet diisi oleh para profesional. Hal ini menunjukkan komitmen Prabowo dalam menjaga kelangsungan dan stabilitas pemerintahan.

Menurut Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, banyaknya profesional di Kabinet Merah Putih menunjukkan bahwa Prabowo memilih orang-orang yang terbukti hasilnya. 

Para profesional ini ditunjuk sesuai dengan keahliannya, sehingga terciptalah apa yang disebut kabinet Zaken, dengan masing-masing menteri ditunjuk berdasarkan kompetensi dan bukan hanya keyakinan politik. “Secara keseluruhan, rekam jejak dan kinerja mereka bisa dilihat dan dinilai publik. Formasi ini menempatkan orang-orang yang tepat pada posisi yang tepat,” kata Andy dalam keterangannya, Rabu (23/10/2024).

Ia juga menekankan pentingnya menunjuk menteri yang memahami sektor yang dipimpinnya agar tercipta kebijakan yang berkelanjutan. 

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Jember, Hermanto Rohman, memuji kabinet ini sebagai hasil skenario yang direncanakan dengan baik oleh Prabowo untuk menjaga stabilitas pemerintahan lima tahun ke depan.

Ia menilai di bidang pertahanan, keamanan, dan hukum, Prabowo mengutamakan orang-orang yang dipercayanya untuk menjamin pemerintahan yang kuat. Diakuinya, kabinet ini terlihat gemuk dibandingkan kabinet sebelumnya. 

Namun, ia melihat hal ini secara positif sebagai strategi untuk lebih menyempurnakan alokasi tanggung jawab guna mencapai tujuan pemerintah. Ia menekankan pentingnya koordinasi yang efektif antara menteri dan wakil menteri untuk mengoptimalkan peningkatan anggaran dengan hasil nyata di lapangan.

Hermanto juga mencatat, komposisi ini juga menunjukkan fokus Prabowo pada sektor-sektor utama seperti pertanian, media, pariwisata, dan ekonomi kreatif yang menjadi prioritas dalam Kabinet Merah Putih. 

“Hal ini menunjukkan keseriusan Prabowo dalam mencapai swasembada pangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” ujarnya.

Dengan kabinet yang diisi para ahli dan profesional, harapan besar tertuju pada pemerintahan Prabowo-Gibran untuk membawa perubahan, tidak hanya dari segi pencapaian angka statistik, namun dampak langsung yang dirasakan masyarakat.

Diketahui, sebanyak 24 posisi penting di kabinet ini diisi oleh para profesional. Mereka antara lain Budi Gunawan selaku Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Yusril Ihza Mahendra sebagai Koordinator Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Tito Karnavian kemudian kembali menjabat Menteri Dalam Negeri, Sri Mulyani Indrawati kembali menjabat Menteri Keuangan, dan Satrio Sumantri Brozonegoro menjabat Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 

Dengan latar belakang mereka yang kuat di bidangnya masing-masing, kabinet ini diharapkan mampu menghasilkan kebijakan yang sehat dan efektif.  

(Ari)