PHILLIP ISLAND – Kegagalan MotoGP 2023 terbukti mendatangkan malapetaka di pikiran Jorge Martin. Bahkan, pebalap Ducati Pramac itu merasa hampir istirahat di MotoGP, karena merasa sulit mengulangi momen penantang Francis Bagnaia untuk meraih gelar juara di musim 2023.
Martini Franciscus Bagnaia menjadi penantang gelar juara umum MotoGP 2023. Namun di penghujung musim ia banyak melakukan kesalahan yang menghalanginya meraih kemenangan.
Kecelakaan yang dialaminya di Mandalika saat memimpin dengan selisih tiga detik di pole adalah salah satu yang paling meresahkan. Akhirnya Peco -julukan Bagnaia- mampu membalikkan keadaan hingga memaksa Martin gigit jari di penghujung musim MotoGP 2023.
Martinator -julukan Martini- pun terang-terangan menyatakan bahwa secara mental ia sangat sulit menahan tekanan di MotoGP 2023. Dia menderita insomnia yang dia sesali sepanjang akhir pekan.
Pembalap gesit asal Spanyol itu pun mengungkapkan, setelah gagal meraih gelar juara MotoGP pada 2023, ia tak ingin berkompetisi di musim 2024.
“Pada bulan Februari, setelah kebangkitan saat kami memulai, saya tidak ingin kembali ke MotoGP. Itu sangat membuat saya takut karena saya tidak tahu apakah saya bisa secepat tahun lalu,” kata Martin dari Motosan, Rabu. (16/10/2024).
Namun, di awal pramusim, Martin perlahan mampu pulih dan menemukan kepercayaan dirinya kembali. Ia tahu masih punya kecepatan untuk bersaing di MotoGP 2024.
“Setelahnya, ketika saya kembali mengendarai motor, saya menyadari hal yang sama terjadi. Dia masih cepat dan bisa bertarung lagi. Jadi sekarang tujuan saya adalah bertarung dan bekerja keras. Saya dalam kondisi 100 persen,” jelas pebalap 26 tahun itu. -pengendara tua.
Kini Martin masih bersaing ketat dengan Pecco untuk memperebutkan gelar juara MotoGP 2024.
(RNR)