JAKARTA – Belakangan ini isu kesehatan mental menjadi perhatian semua pihak dan menjadi hal yang sangat penting. Penyebab gangguan kesehatan mental adalah gaya hidup yang penuh tekanan, baik di tempat kerja, di keluarga, maupun di lingkungan sosial, yang seringkali menimbulkan beban mental pada diri sendiri. 

Faktanya, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan 1 dari 8 orang di dunia menderita gangguan kesehatan mental. Berdasarkan penelitian tersebut, Kementerian Kesehatan memperkirakan sekitar 30 hingga 32 juta penduduk Indonesia menderita gangguan kesehatan mental.

Dalam wawancara ‘Bedah Karma Indonesia’ yang dirilis Yayasan Kahaya Sinta Kasih, guru meditasi sekaligus praktisi energi Bunda Arsaningsih, CPSH, menawarkan pendekatan unik untuk mengatasi gangguan kesehatan mental. Dan

Memahami karma atau takdir dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mental, emosional, dan spiritual seseorang.

“Jadi kalau dilihat memang rumit sekali, semua permasalahan ada pada diri Anda sendiri. Maka dengan kesempatan ini kami mulai mengedukasi banyak orang agar mereka bisa mulai memperbaiki diri, mengenal diri sendiri. Katanya siapa yang mengenal dirinya akan mengenal Tuhan,” kata Mata Arsaningsih saat ditemui di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2024).

Ada dua pendekatan yang dilakukan Bunda Arsaningsih, yaitu pendekatan Universal Life Spirit (SOUL) yang mengajak peserta memahami karma atau takdir.

Pertama, pengukuran radiasi energi disebut dengan Teknik Pengukuran Radiasi JIWA (meter). Kedua, meditasi reflektif jiwa, yaitu meditasi reflektif atau sadar selaras dengan kekuasaan Tuhan.

Dengan kedua cara tersebut, gangguan kesehatan mental diyakini dapat diatasi karena energi negatif akan hilang. 

“Di sinilah kita menggabungkan meditasi refleksi jiwa, memohon kuasa Tuhan untuk menyelesaikan masalah mental kita. Dari segi energi, energi akan mengalir dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah,” kata Bunda Arsaningsih.   “Nah, proses meditasi refleksi jiwa terjadi karena proses kita berhubungan dengan energi Tuhan, maka saya harus mendidik kita terlebih dahulu bagaimana mensucikan jiwa batin kita agar energi Tuhan bisa mengalir ke dalam diri kita dan membantu kita dalam prosesnya”, ungkapnya. .

Dalam acara ini bersama ibu Arsaningsih Dr. Rastho Mahatma mengajak peserta untuk mengeksplorasi hubungan antara perbuatan di masa lalu dan dampaknya terhadap kehidupan saat ini.  Dibahas empat aspek utama terkait karma masa lalu yang mempengaruhi kehidupan, seperti kesehatan dan hubungan sosial, kemakmuran dan spiritualitas.

Melalui Meditasi Refleksi Jiwa, Bunda Arsaningsih berharap peserta dapat memurnikan energi negatif yang menghambat kemajuan pada empat aspek tersebut, baik secara individu maupun kolektif.

(tty)