JAKARTA – Pemerintah Belanda telah mengembalikan 288 benda bersejarah yang dicuri dari Indonesia pada masa penjajahan. Benda-benda tersebut diyakini merupakan peninggalan Kerajaan Singasar dan Kerajaan Badung.
Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kementerian Kebudayaan, Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, mengatakan pengembalian 288 benda bersejarah tersebut merupakan bagian dari agenda repatriasi yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan Belanda pada tahun 2017.
“Pemulangan tersebut merupakan bagian dari agenda repatriasi yang telah ditetapkan melalui Memorandum of Understanding atau (MoU) yang ditandatangani kedua negara pada tahun 2017.
Pengembalian 288 benda cagar budaya asal Indonesia akan tiba pada awal Oktober 2024.
“Kesepakatan restorasi ratusan koleksi ini bermula dari kerja sama yang erat antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda,” ujarnya.
Prosesnya diawali dengan penandatanganan perjanjian oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda Epo Egbert Willem Bruins di World Museum Amsterdam, yang juga dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Belanda Mayerfaas.
Kedua negara kemudian juga melakukan studi otentikasi mendalam (menyelidiki kepemilikan atau asal usul temuan arkeologis) untuk memastikan keaslian dan asal usul setiap benda.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyiapkan sejumlah program khusus sebagai bagian dari komitmen repatriasi, termasuk ahli konservasi dan penelitian berkelanjutan.
Hilmar berkata: “Kami akan menyiapkan program edukasi dan kegiatan interaktif yang bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang nilai sejarah dan budaya artefak tersebut.”
Artefak yang dipulangkan tersebut antara lain berbagai barang koleksi perang Puputan Badung yang ditangkap pada masa intervensi Belanda di Bali pada tahun 1906 dan patung bersejarah dari Candi Singasar di Jawa Timur.
Seluruh koleksinya selanjutnya akan dikelola Badan Peninggalan Indonesia dan dipamerkan di Museum Nasional Indonesia pada 15 Oktober 2024.
Apa itu objek?
Koleksinya antara lain arca Ganesha, Brahma, Bhairawa, dan Nandi yang sebelumnya dipulangkan pada tahun 2023.
Seluruh koleksi yang berhasil dikembalikan akan dikelola oleh Museum dan Cagar Budaya atau Badan Peninggalan Indonesia.