JAKARTA – Wakil Gubernur Nomor 1 Jakarta Suswono pada Jumat pagi (11/1/2024) meninjau lokasi pengelolaan biogas dari kotoran sapi di kawasan Sikoko Barat, Pankoran, Jakarta Selatan. Suswono mengatakan, pihaknya akan membuat program-program lingkungan hidup yang progresif dan inovatif, yang akan menjadi salah satu arah utamanya.

“Sesungguhnya ini sudah dititipkan kepada saya, yaitu insya Allah urusan pangan, lingkungan hidup, dan sosial dititipkan kepada saya, insya Allah ini bagian saya yang sah, kata Suswono. wartawan di Chikoko, Pankoran, Jakarta Selatan pada Jumat (1/11/2024).

Menurut dia, hal tersebut mempunyai dasar yang memadai untuk menyelesaikan permasalahan pangan, pertanian, dan lingkungan hidup. Dengan begitu, permasalahan yang menjadi salah satu kepentingan utama yang ingin diselesaikan oleh pasangan calon Gubernur Jakarta-Kawagub Nomor Urut 2, Ridwan Kamil-Suswono atau RIDO di Jakarta, bisa terlaksana dengan maksimal.

“Bagaimana kita bisa menjamin ketahanan pangan Jakarta tetap kuat, bagaimana kita mengatasi permasalahan pencemaran yang salah satunya juga terkait dengan peternakan. Tentu kita berharap konflik sosial horizontal antar masyarakat tidak terjadi di wilayah kita. Ke depan, kita akan membuat program-program lanjutan yang bisa mempersatukan masyarakat Jakarta,” ujarnya.

Wakil Gubernur Jakarta Nomor 1 ini mengatakan, berbagai pembangunan telah dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup di Jakarta. Seperti yang dilakukan di tempat pengelolaan biogas dari limbah kotoran sapi di kawasan Sikoko Barat yang memiliki unsur kemajuan dan inovasi.

Pasalnya, tambah Suswono, pemilik tempat ini selain memiliki potensi komersial, juga bisa memberikan manfaat bagi warga atas biogas hasil olahan kotoran sapi. Ke depan, untuk menciptakan program-program yang progresif dan inovatif, diperlukan berbagai kontribusi semua pihak, dan mereka merasa bersama-sama untuk menjadikan Jakarta semakin maju.

“Masalahnya bagaimana menciptakan peternakan di tengah kota, itu kebijakan yang jelas, tentu kita bersama-sama. Ini namanya konstruksi, kita punya 3 prinsip, desentralisasi, kerjasama dan inovasi,” jelasnya .

“Dalam konteks kerjasama ini kita semua mendengarkan, kita saling berkontribusi, jadi yang terjadi adalah inovasi, seperti ini biogas salah satu inovasinya, artinya Bu Mursani masih bisa tinggal di sini, tidak akan disalahkan. lebih dekat, karena jalan ada solusinya, bahkan tetangganya bisa menikmati biogas, yang juga bisa menekan biaya keluarga, ini cara yang baik, tambah Suswono.

 

(penerbangan)