Sulawesi Tengah, OK – Popularitas calon presiden Sulawesi Tengah (Sulteng) Nomor Urut 1 Ahmad HM Ali menembus semua kalangan umur. Ia mengetahuinya dan tidak hanya oleh orang dewasa, tetapi juga oleh anak-anak.

Hal ini dibuktikan ketika Ahmed Ali mengunjungi Kabupaten Morovalli Utara (Mort) pada hari Rabu dan Kamis tanggal 23 – 24 Oktober 2014.

Saat hendak memimpin di Desa Baturobi, Kecamatan Bangkou, Kabupaten Morrowali Utara, Ahmad Ali disambut massa, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, yang antusias berjabat tangan dan berdebat dengan politikus Nasim tersebut. Mereka ingin mendayung.

Melihat antusias masyarakat, Ahmed Ali menyebutkan, kesempatan masyarakat bertemu calon pemimpin tidak boleh hanya sebatas kampanye atau pemilihan ibu kota daerah.

Ia mengatakan, masyarakat bisa dengan mudah bertemu dengan para pemimpin daerah. Oleh karena itu, ia bertekad memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat, bahwa ia masih bisa bertemu dengan mudah, jika memerintahkan Gubernur pada 27 November mendatang.

“Selama ini kita kesulitan,” katanya. “Saat kampanye pemilu, sangat mudah mencari calon gubernur atau gubernur, tapi saat pertama kali melakukannya, nomor ponselnya sudah berubah.”

Katanya, saya sudah siapkan program namanya sidang Jumat, semua kepala departemen duduk bersama presiden, makan nasi kuning dan minum kopi, menampung semua keluh kesah masyarakat, ujarnya.

Dalam acara audiensi pada hari Jumat, Ahmad Ali ingin masyarakat bertemu Presiden dan para pejabat serta menyampaikan segala permasalahannya. Kesempatan yang sama berlaku bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Bagi masyarakat kabupaten di luar Kota Palu tidak perlu khawatir, bagi yang berada di luar Kota Palu akan diberikan rumah pusat, Rumah Gubernur berada di Jalan Dua (Jalan Moh Yamin Kota Palu). Mengubah perannya sebagai rumah pusat, “Gubernur akan menyiapkan makanan untuk warga dalam beberapa hari mendatang,” kata Ahmed Ali.

Ahmad Ali mengaku akan menjadikan permasalahan dan keluhan masyarakat sebagai prioritas e-governance ke depan.

Ia juga mengembangkan berbagai program untuk masyarakat seperti perbaikan infrastruktur, penyediaan sekolah gratis, 10.000 pinjaman baru, pembiayaan asuransi kesehatan gratis, pekerja informal dan asuransi pertanian.

Ia dan calon wakil presiden Abdul Karim Al-Jawfari bertekad mewujudkan semua program yang telah disepakati.

“Banyak orang yang membenci politisi karena ingin berjanji lalu mengingkarinya. Tampaknya mereka melupakan masalah pribadi dan keluarga serta keserakahan pejabat dan mengabaikan janjinya kepada masyarakat. Andai saya presiden, saya tidak akan menggunakan kata-kata tersebut. sumber daya regional untuk memberi manfaat bagi saya dan keluarga saya.

(FDA)

(FDA)