JAKARTA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar meminta pemerintah menyikapi libur hakim di seluruh Indonesia dengan baik. Mereka menilai mana yang salah dan mana yang baik. 

Sekadar informasi, Solidaritas Hakim Indonesia (SHI) ingin mendengar masukan dari pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

“Informasi ini saya terima kemarin, dan tentunya pemerintah akan menanggapinya dengan sangat serius. Hakim adalah fondasi pengadilan dan merupakan salah satu pilar demokrasi kita,” ujarnya di Jakarta, Selasa. (8/10/2024).

Persatuan Hakim Indonesia mengeluarkan RUU tentang PP Nomor 12 Tahun 2012 tentang Hak Keuangan dan Kebendaan bagi Hakim Mahkamah Agung.

Cak Imin -sapaan akrabnya- menilai perilaku hakim merupakan keinginan dan kritik yang harus dipenuhi.

“Iya, menurut saya wajar kalau hakim kita minta hak finansial dan materiil. Karena mereka tidak bekerja untuk diri mereka sendiri, mereka mendukung supremasi hukum di negara kita. Ingatlah bahwa kita adalah negara hukum, kalau kita tidak melakukannya. belum punya. ‘Saya tidak melakukannya, saya tidak melihat hakimnya, bagaimana hukumnya diterapkan dengan baik,’ kata Cak Imin.

Rendahnya gaji hakim juga membawa kesedihan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya pengalaman hakim Pengadilan Negeri (PN) Sampang, Aji Prakoso.

Di hadapan Presiden dan sejumlah delegasi Republik Indonesia (DPR RI) ia memaparkan pengalaman pahitnya, saat mertuanya meninggal di tanah air.

Pasangan itu tidak bisa menghadiri pemakaman ayah mertuanya karena uangnya sedikit. Ia mengaku dengan suara gemetar bahwa ia harus menghibur istrinya yang sedang berduka.

“Kami tidak bisa menghadiri pemakaman orang tua kami. Saya perlu menghibur istri saya, karena orang tuanya juga meninggal, ya orang tua saya. Maaf, tapi kami tidak bisa pulang ke Denpasar. Kali ini,” kata Aji saat itu. SHI bermitra dengan DPR RI, Selasa (8/10/2024).

(fmi)