JAKARTA- Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sedang melakukan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Selama proses seleksi, panitia memberikan layanan pelaporan kepada individu yang mengalami penipuan pendapatan di CPNS.

Menteri Kehakiman Supratman Andi Agtas mengatakan layanan pengaduan ini merupakan misi Kementerian Hukum dan HAM dalam menyelenggarakan proses seleksi pegawai yang transparan dan terpercaya.

Andi mengajak masyarakat bermitra dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk memantau kegiatan suap dan penipuan dalam acara tahunan ini.

“Bagi yang menemukan, menyaksikan dan mengalami permintaan uang dan tindakan penipuan dalam penerimaan CPNS, laporkan kepada kami melalui nomor WhatsApp yang tersedia,” kata Andi Supratman, Jumat (22/11/2024).

Penerimaan CPNS, kata dia, merupakan awal dari pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, proses seleksi yang bebas penipuan akan menarik karyawan-karyawan terbaik di masa depan.

“Jika ingin mencari SDM yang profesional dan berintegritas, mulailah dengan seleksi yang bersih. Sehingga yang berhasil memenuhi kriteria dan persyaratan kinerja organisasi,” ujarnya.

Menteri Supratman mengingatkan para calon untuk tidak mempercayai pihak mana pun yang menawarkan bantuan wisuda tanpa imbalan apa pun. Ia memastikan peserta hanya bisa lolos dengan kekuatannya sendiri.

“Percayalah pada kemampuan kalian (peserta). Jangan percaya pada siapapun yang menawarkan bantuan, karena itu penipuan,” tegasnya.

Saat ini proses seleksi CPNS berada pada tahap Seleksi Kapasitas Seksi (SKB). Langkah ini memiliki beberapa jenis tes. Seluruh peserta akan mengikuti SKB Kesehatan, Ujian Fisik dan Ujian Psikologi; wawancara SKB; dengan SKB dengan Tes Berbantuan Komputer Badan Kepegawaian.

Peserta dengan kualifikasi pendidikan menengah yang sama akan mengikuti SKB Keterampilan dan Keterampilan. Sedangkan yang berpendidikan non-tinggi mengikuti SKB Praktek Kerja.

Layanan pelaporan melalui nomor WhatsApp +6287840302006.

(fmi)