JAKARTA – Aktris kawakan Diah Permatasari mengaku malu dengan kulitnya yang gelap di awal kariernya sebagai bintang film. Dia bahkan merasa kurang cantik dibandingkan rekan-rekan artisnya. Zia menuturkan, pada era 1990-an, banyak artis yang berusaha tampil cantik melalui berbagai cara seperti operasi dan suntik bleaching. Saat itu, Diya yang berkulit sawo matang merasa kurang percaya diri saat tampil di depan publik. Namun karena takut, ibu dua anak ini enggan menjalani prosedur medis seperti operasi atau suntikan di area tertentu agar tampil cantik. “Ketika saya pertama kali mulai syuting, ada kesempatan untuk menyuntik orang kulit putih, dan teman saya benar-benar berkulit putih. Saya memikirkan risikonya, tidak mungkin tidak ada risiko. Bahan kimia dimasukkan ke dalam tubuh, mungkin tidak sekarang, tapi efeknya ada di sana,” kata Zia Permatasari. Dikutip dari channel YouTube Melanie Ricardo, Selasa (11/12/2024): “Nanti saja.” Diakui Zia, ia merasa minder dengan warna kulitnya bahkan bereksperimen dengan body scrub saat menggunakan perawatan tersebut. Juga bagaimana ia menggosok tubuhnya dengan batu namun tidak berhasil dan meninggalkan goresan di sekujur tubuhnya. “Saya tidak pernah merasa percaya diri sampai saya membeli yang berbeda. merek lulur, bukan hanya pemutih, ada sesuatu. “Setelah digosok, berubah menjadi batu,” ujarnya. “Saya akhirnya berobat ke dokter di Si Mani Jimbattan aktor Anshul.” bahwa pemberian Tuhan adalah yang terbaik. Kini, 10 tahun berlalu, Diya yang berusia 53 tahun semakin bersyukur karena terlihat awet muda dan langsing dengan menjalani pola hidup sehat. “Jadi saya berpikir kenapa saya harus malu karena kulit saya tidak putih, saya pikir orang hanya ingin kulit coklat. dan akhirnya. Saya percaya diri dan ternyata kulit saya yang hitam membawa keberuntungan.
(utuh)
(utuh)