JAKARTA – Pemusatan latihan atau pemusatan latihan bola basket terbesar dan terbaik di Tanah Air, DBL Camp 2024 memasuki hari kedua, Rabu (24/4/2024). Peserta mendapatkan banyak ilmu baru terkait dasar-dasar bola basket.
Mereka berlatih strategi permainan defensif dan ofensif. Tak hanya itu, campers juga akan mencocokkan atau menggunakan mode permainan di lapangan bersama rekan satu tim. Mungkin 1on1, 20n2, hingga 40n4.
Harapannya, para camper dapat memahami dasar-dasar bola basket yang benar terkait taktik bertahan dan menyerang, kata Direktur Bola Basket DBL Academy Dimaz Muharri.
Penyampaian bahan pelajaran dilakukan secara detail. Guru terlebih dahulu memberikan contoh, kemudian peserta perkemahan langsung mempraktekkannya. Proses latihan dimonitor dan diawasi langsung oleh para pelatih top dunia dari World Basketball Academy (WBA) Australia, langsung oleh legenda basket Australia, Andrew Vlahov dan rekan-rekannya.
Gerry Sunandy Hudaja, atlet pelajar SMA Methodist Banda Aceh, sangat bersemangat untuk melakukan seluruh latihan di hari kedua Kopi Good Day DBL Camp 2024 di Jakarta. Pemuda yang memilih mengikuti kubu DBL dengan predikat Most Valuable Player (MVP) Honda DBL dengan seri Kopi Good Day Aceh ini mencoba menarik berbagai materi latihan untuk meningkatkan kemampuannya.
“Dari segi jumlah memang berbeda dengan banyak peserta dari banyak daerah besar lainnya di Indonesia. Tapi saya tetap ingin mengeluarkan seluruh potensi saya di sini. Setidaknya menjadi prioritas saya untuk bisa lolos ke Top 50 Campers, kata Gerry.
Di DBL Camp, seluruh camper harus menjalani serangkaian pelatihan dan tes untuk mendapatkan gelar bergengsi tersebut. Mereka harus mengatasi persaingan yang ketat. Tidak sedikit yang tersingkir dari kompetisi.
Setidaknya ada tiga level yang harus mereka lalui sebelum menjadi All-Star. Persaingannya adalah untuk Top 50 Campers, kemudian dipersempit menjadi Top 24 Campers, dan disaring kembali ke DBL Indonesia All-Star.
Oleh karena itu, pemain yang tidak lolos ke Top 50 dan Top 24 Campers disebut pemain tidak terpilih. Namun, bukan berarti undraft player gugur begitu saja dan tak berpeluang menjadi All-Stars. Mereka juga berpeluang menjadi All-Stars melalui jalur Wild Card.
Wild Card merupakan kesempatan kedua untuk mengejar gelar DBL Indonesia All-Star bagi pemain yang tidak terpilih di DBL Camp. Meski harus tersingkir dari kompetisi Top 50 dan Top 24 Campers, para pemain yang tidak lolos tetap memiliki harapan untuk menjadi All-Stars melalui menu latihan tersendiri.
Pelatih dari WBA dan DBL Academy akan memberikan menu latihan berbeda bagi pemain yang tidak terpilih setelah tersingkir. Hal ini untuk memudahkan pelatih dalam menentukan pemain mana yang berhak mendapatkan Wild Card.
Terdapat 4 (empat) slot untuk masing-masing kubu putra dan putri. Totalnya berarti ada 8 tiket Wild Card. Camper yang tidak diunggulkan yang menerima Wild Card akan bersaing lagi dengan 24 Camper Teratas untuk memenangkan tiket All-Star.
Pelatih Asosiasi Bola Basket Dunia (WBA) Shane Froling mengatakan hal terpenting yang dibutuhkan saat bermain bola basket adalah kerja keras dan keinginan untuk terus berkembang. Oleh karena itu, pelatih mengapresiasi hal tersebut dengan menerapkan Wild Card.
“Saya harus sepakat bahwa pemain yang tidak terpilih juga mempunyai peluang yang sama untuk menjadi All-Stars. Mereka bisa mengejarnya jika ingin mengembangkan kemampuannya di stasiun DBL,” kata Froling.
Selain atlet pelajar, 54 pelatih terbaik dari 31 kota dan 23 provinsi yang juga mengikuti program DBL Camp 2024 Good Coffee Day di Jakarta juga mendapat banyak pelatihan. Sekaligus berlatih langsung di lapangan.