Nampaknya setelah menghentikan pengembangan perangkatnya, REALME berpeluang memasuki pasar ponsel. Petunjuk kedatangan perangkat lipat Realme muncul setelah sebuah komentar di media sosial menanyakan kepada pengguna Realme apakah mereka menyukai “Realme Flip” dan “Realme Fold”.
Teaser tersebut menjadi pemberitaan, namun topik berubah ketika Chief Marketing Officer Realme, Francis Wong, mengatakan bahwa perusahaan memutuskan untuk menunda peluncuran ponsel lipat tersebut karena kekhawatiran akan ketahanan mesin lipatnya.
Namun, paten baru-baru ini yang ditemukan di situs Administrasi Kekayaan Intelektual Nasional menunjukkan bahwa Realme mungkin telah merangkum pengerjaan konsep perangkat lipatnya.
Seperti dilansir GizmoChina, desainnya akan memiliki desain lipat seperti buku, berbeda dengan format sempit yang terlihat pada tablet sebelumnya. Desainnya dikatakan menyertakan engsel magnetik untuk pelipatan yang mulus, serta mekanisme perpindahan panas khusus untuk mentransfer panas antara dua bagian perangkat, yang dapat meningkatkan kinerja saat digunakan dalam jangka waktu lama.
Meskipun patennya mengarah pada pendekatan Realme, belum ada informasi resmi yang dikonfirmasi mengenai jadwal peluncuran atau spesifikasi seperti chipset atau teknologi layar.
Namun, pernyataan eksekutif Realme sebelumnya menunjukkan bahwa merek tersebut berfokus pada mengatasi masalah keausan yang terkait dengan perangkat yang dapat dilipat.
Masih harus dilihat bagaimana Realme akan memposisikan perangkat lipatnya di segmen kompetitif ini, tetapi akan ada banyak pembaruan yang akan datang seiring dengan perluasan lini produknya.
Saat ini, belum ada informasi mengenai detail perangkat keras spesifik seperti pilihan prosesor dan spesifikasi tampilan untuk perangkat lipat Realme. Namun, pengajuan paten baru ini menunjukkan bahwa keputusan awal merek tersebut untuk menghentikan pengembangan merupakan langkah strategis untuk menyempurnakan desain sebelum peluncuran.
(dk)