JAKARTA – Temui Dunia 2025 pada putaran regional Piala Gotia SKF. 20 tim akan bertanding di turnamen baru Gothia Cup 2025.

Seperti diketahui, putaran regional sebelumnya diadakan di enam kota: Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Makassar, dan Pekanbaru. Hasilnya, sekitar 20 tim sudah memastikan lolos ke babak Grand Final yang digelar pada 23-24 November 2024 di Stadion ASIOP, Sempaka Putih, Jakarta Pusat.

Tim region Jakarta yang berhasil melaju ke babak Grand Final adalah ASIOP, Nawasena FC, Cipta Jendikia dan Labskill. Berikutnya Akademi Persib Cimahi Biru, RMIFA Merah, Star Warriors FA, dan Akademi Persib Cimahi Putih dari wilayah Bandung.

Diklat Reklaindo di Batu, Farfaza FC di Surabaya, Diklat Gamma di Malang dan FORSGI Sidoarjo dari wilayah Surabaya terwakili. Berikutnya G Football, Fair Training, Mars Merah dan Mataram Utama dari wilayah Solo. Ada perwakilan SSB Hasanudin Merah wilayah Makassar dan FORSGI Lamasi, Bintang Timur Payakumbuh dan Duri Galaxy Riau untuk wilayah Pekanbaru.

“Selamat kepada seluruh tim yang berhasil lolos ke Grand Finals di Jakarta. Ini merupakan contoh baik nilai-nilai positif yang telah dikenalkan kepada dunia seperti Teamwork, Sportivitas, Fair Play, sebagai kepemimpinan menuju SKF. Saya berharap semua tim tetap menjaga sportifitas saat bertanding di Grand Final Gothia Cup 2025, pembinaan karakter dan persahabatan SKF Kemenpora “Saya mendoakan yang terbaik untuk Anda di Grand Final,” kata Presiden Satheswaran Mayachandran, Rabu (20/11/2024).

Kemudian pada babak grand final, 20 tim dibagi menjadi empat grup dan masing-masing grup diikuti oleh 5 tim. Dengan menggunakan sistem semi final, juara dan runner up masing-masing divisi melaju ke babak pertama babak 8 besar. Akan ada sistem knockout pada 8 ronde pertama hingga akhir. Durasi permainan pada babak grand final adalah 2 x 10 menit.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotejo menyambut baik jalan SKF menuju Gotia Cup 2025. Politisi Partai Golkar ini mengatakan, acara ini sangat penting bagi perkembangan generasi muda di Indonesia.

“Ini program yang sangat bagus, tanpa pembinaan pemuda seperti ini, tidak akan ada kelahiran kembali dan timnas yang kuat di masa depan. Menpora Ditto: “Pembentukan usia dini, kecepatan menciptakan peluang, menggantikan senior di tim nasional tim.”

Saya berterima kasih kepada SKF yang telah mendukungnya. Saya berharap SKF tidak hanya membantu sepak bola tetapi juga olahraga lainnya di Indonesia. Kedepannya Kemenpora akan bekerja sama dengan pihak swasta untuk berkontribusi terhadap olahraga Indonesia. Saya harap bisa benar,” tambahnya.