Kabar mengejutkan dari Ari Lasso. Kabar perpisahannya dengan istrinya Vita Dessi diumumkan sang musisi melalui postingan di akun Instagram miliknya.
Faktanya, selama ini keluarga mereka menghindari berita negatif. Bahkan, Vita bertemu Ari Lasso di masa sulit saat ia harus menjalani kemoterapi karena penyakit kanker langka dan mematikan yang dideritanya.
Ya, pada tahun 2021 ini, Ari Lasso divonis mengidap kanker limfoma sel B besar menyebar yang menggerogoti perutnya. Akibatnya, Ari Lasso harus menjalani kemoterapi, meski kankernya berhasil diangkat melalui operasi besar pada Agustus 2021.
Ari Lasso mengungkap pengalamannya sembuh dari kanker limfoma. Selama kurang lebih lima bulan, pelantun Ironi itu harus menjalani pengobatan dan kemoterapi untuk membunuh sel kanker yang menggerogoti tubuhnya. Ari Lasso saat kemoterapi (Foto: Instagram Ari Lasso)
Melihat besarnya tumor yang menggerogoti perutnya, dokter memberi tahu ayah lima anak ini bahwa dia menderita kanker stadium dua. Namun saat itu, ia masih harus melakukan serangkaian tes.
Pelantun Hampa itu mengaku, sebelum dirinya mengidap kanker, ia merasakan sakit yang tidak biasa di perutnya hingga menjalar ke punggungnya.
Bahkan, saat itu, dokter mengangkat paksa perutnya yang sudah hilang di bagian itu.
Setelah menyelesaikan operasi dan melihat hasil pengangkatan tumor, Ari Lasso dan istrinya saat itu, Vita Dessi, yakin ia mengidap kanker stadium akhir. Para dokter pun membuat jurnal penurunan penyakit yang dideritanya.
“Hasil patologinya keluar 6 hari kemudian (setelah operasi). Ya, saya mengidap kanker, dan kanker itu jarang terjadi. Orang biasanya kena kanker limfoma, pembengkakan kelenjar getah bening, sering tidak sadarkan diri, sel darah putih rendah. Anemia, sering demam dan ini dapat menyebabkan kerusakan pada lambung.
Ari Lasso bilang, “Zona itu kanker, dan 2 dari 4.000 limfoma berubah menjadi majalah hahaha.”
Sekadar informasi, limfoma sel B besar difus tergolong kanker agresif dan bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Ada dua jenis limfoma atau kanker kelenjar getah bening, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. DLBCL atau limfoma sel B besar difus adalah limfoma non-Hodgkin.
Jenis kanker ini menyerang sel limfosit B pada sistem getah bening, atau sistem tubuh yang melawan infeksi.
Limfoma dapat menyerang banyak organ dalam tubuh, termasuk sumsum tulang, timus, dan lambung. Pada DLBCL, kanker biasanya dimulai di kelenjar getah bening.
Penyebab pasti dari limfoma sel B besar yang menyebar tidak diketahui. Namun kanker jenis ini diduga bermula dari sel limfosit B abnormal yang berukuran lebih besar dari sel limfosit B normal.
Sel-sel abnormal ini membelah dengan cepat dan tidak terkendali, kemudian menyebar dan merusak struktur kelenjar getah bening.
(ikon)