JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (14/8/2024) menetapkan cacar monyet (mpox) atau cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat global. Laporan WHO tersebut menyusul wabah baru di Republik Demokratik Kongo dan menyebar ke negara-negara Afrika lainnya.
Wabah di Kongo dimulai dengan penyebaran strain endemik yang dikenal sebagai clade I. Namun varian baru, clade Ib, menular lebih mudah melalui kontak intim biasa, termasuk kontak seksual.
Ini bukan kali pertama cacar monyet menyebar ke banyak negara, terutama di benua Afrika. Pada tahun 2022, penyakit ini akan menyebar secara global, bahkan hingga ke benua Asia dan Amerika.
Menurut CDC, virus cacar monyet ditemukan pada tahun 1958, ketika dua wabah penyakit mirip cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian. Meski awalnya disebut “lubang monyet”, asal muasal penyakit ini tidak diketahui. Para ilmuwan menduga hewan pengerat Afrika dan primata non-manusia (seperti monyet) dapat membawa virus dan menginfeksi manusia.
Kasus pertama demam monyet pada manusia tercatat pada tahun 1970 di wilayah yang sekarang disebut Republik Demokratik Kongo.
Pada tahun 2021, cacar monyet telah menyebar ke seluruh dunia, dimulai dengan kasus pertama yang terdeteksi di Inggris pada bulan Mei 2022, terutama di kalangan laki-laki gay, laki-laki biseksual, dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki. Hampir 100.000 kasus dilaporkan di 116 negara, sebelum menurun secara signifikan pada musim panas tahun 2022.
Pada tahun yang sama, WHO mengganti nama cacar monyet untuk mengikuti pedoman nomenklatur penyakit modern. Pedoman tersebut merekomendasikan agar nama penyakit tidak menyinggung kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional atau etnis dan meminimalkan dampak negatif yang tidak perlu terhadap perdagangan, perjalanan, pariwisata atau kesejahteraan hewan. Namun virus penyebabnya masih memiliki nama historisnya.
Sebelumnya, wabah global pada tahun 2021 sering terjadi, biasanya terkait dengan perjalanan atau hewan yang didatangkan dari daerah endemis mpox.
Ada dua jenis virus cacar monyet, yaitu clade I dan clade II. Virus Clade I menyebabkan penyakit dan kematian paling parah. Beberapa wabah telah membunuh hingga 10% dari mereka yang terinfeksi, meskipun wabah baru-baru ini memiliki tingkat kematian yang lebih rendah. Clade I endemik di Afrika Tengah.
Sedangkan Clade II merupakan tipe yang menyebabkan ledakan global mulai tahun 2022. Lebih dari 99,9% orang bertahan hidup. Clade II endemik di Afrika Barat.
Seperti diketahui, wabah di Kongo yang menyebabkan darurat kesehatan global saat ini merupakan mutasi dari virus cacar monyet subtipe I.
(dka)