JAKARTA – Calon Gubernur Daerah Khusus (DKJ) Jakarta No. 1 Ridwan Kamil mengatakan pemindahan Balai Kota ke Jakarta Utara (Jakut) merupakan salah satu langkah mengatasi kemacetan lalu lintas di Jakarta. Ia pun menegaskan, rencana tersebut lahir dari mimpi pemindahan ibu kota ke IKN.

Saat Ridwan Kamil menanyakan hal tersebut kepada calon DKJ nomor urut. 3, Pramono menanyakan kepada Anung soal rencananya pemindahan Balai Kota ke Jakarta Utara pada debat penutup Pilkada Jakarta 2024.

“Baru-baru ini Kang Emil bilang ingin memindahkan Balcot dari Jakarta Pusat ke Jakarta Utara. Kami tanya, serius mau pindah? Karena Jakarta tidak akan jadi ibu kota dalam waktu dekat. Itu bagian dari visi Anda?” tanya Pramono.

Menanggapi hal tersebut, Ridwan menegaskan julukan Kamil, Kang Emil, cocok dengan ucapannya. Salah satunya adalah rencana pemindahan pusat pemerintahan Jawa Barat dari Bandung ke Tegalluar.

Dia mengatakan, pembahasannya berdasarkan tata ruang di Jawa Barat. Menurutnya, Bandung sudah menjadi kota wisata yang dipadukan dengan kota pemerintahan.

. Jakarta juga sama,” jelas Kang Emil.

Lalu Kang Emil pun terharu dengan imajinasi yang ditanyakan Pramono. Menurutnya, ICN lahir dari imajinasi dan keputusan politik pemindahan ibu kota negara.

“Kalau khayalan ditertawakan, ICN lahir dari khayalan, karena kepindahan menjadi ICN hari ini karena keputusan politik yang mahal. Kebetulan saya kurator di sana. Pak Jokowi hebat dalam mengimplementasikan gagasannya. Itu apa yang terjadi,” jelas Kang Emil.

Sementara itu, Kang Emil menjelaskan, salah satu cara mengatasi kemacetan di Jakarta adalah dengan memindahkan pusat pemerintahan ke Jakarta Pusat. Namun, kata dia, relokasi Balai Kita harus didiskusikan dengan pemangku kepentingan bersama.

“Nah, kalau Jakarta sekarang ingin mengurangi kemacetan lalu lintas selain memperbanyak angkutan umum, mari kita benahi tata ruangnya, yang salah satunya memotong bagian tengah kantor pemerintahan. Tentu hal ini harus dibicarakan dengan para pemangku kepentingan di Jakarta,” kata Kang. Emil.

Ancol itu ada 200 hektare. Kita akan bangun pusat bisnis baru, dengan hiburan ini Jakarta sudah mengumpulkan BUMD kantor-kantor pemerintah. Jadi lahan di kota bisa digunakan untuk fungsi lain.” Kota Global – fungsi yang khusus untuk hubungan internasional. Kita ICN yaitu fantasi percakapan, sekaligus mimpi realitas yang kita bicarakan,’ tegas Kang Emil.

(Ari)