JAKARTA – Calon Gubernur (Kagub) DKI Jakarta Nomor Urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menanggapi pernyataan Pramono Anung yang tidak memperbolehkan program anggaran RT, RW, dan kecamatan melebihi 5% anggaran desa. Menurut Ridwan Kamil, dalam Undang-Undang Kawasan Khusus (DKJ) Jakarta disebutkan dana subdaerah sebesar 5%.

“Di UU DKJ kan dana subdaerahnya 5 persen. 5 persen x Rp 80 triliun (APBD Jakarta), itu besarnya Rp 4 triliun,” kata Ridwan Kamil usai debat di JExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (12/1). 6/10). /2024).

RIDO sendiri berjanji akan membuat program dengan anggaran sebesar Rp100 juta hingga Rp200 juta untuk setiap RW. Ridwan Kamil mengatakan, program ini bisa diselesaikan dengan alokasi anggaran yang ada.

“Masih banyak yang tersisa, kalaupun saya cek ke DPRD, mereka tidak akan mampu menahan sampai 4%. Makanya saya hitung, kenapa saya berani kasih angka, saya sudah selesaikan tugas saya. Pekerjaan rumah dengan datanya,” katanya.

Pramono Anung sebelumnya menyinggung aturan anggaran RT, RW, dan upazila yang disampaikan pada debat pertama Pilgub DKI di JExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia mengatakan, anggaran RT, RW, dan Upazila tidak boleh melebihi 5 persen dari anggaran desa.

“UU Nomor 2 Tahun 2004 mengatur, untuk keperluan RT, RW, dan upazila, angkanya tidak boleh melebihi 5%,” kata Pramono saat debat sesi kedua. 

Pramono menginformasikan tentang program yang akan ia dan Rano Karno atau Doel Upazila lakukan. Ia mengatakan, balai pertemuan akan dibangun di setiap kecamatan untuk menambah tenaga kerja.

Kita akan bangun gedung namanya Balai Rakyat. Di mana sumber daya manusia ditingkatkan, di sana ada interaksi, di mana budaya dibangun, di mana gotong royong tercipta.” katanya

“Dan yang paling penting, kalau mereka mau mengawinkan anaknya, menyunat anaknya, dasar-dasarnya bagaimana. Ada tempatnya, di mana? Balai umum,” sambungnya.

Menurutnya, program Balai Janata dapat membangkitkan kembali masyarakat di tingkat akar rumput. Ia yakin program ini akan membawa manfaat besar.

“Ini bagian untuk mendorong pengaktifan sumber daya manusia di tingkat terbawah di subdaerah. Dan saya yakin bisa melakukan hal tersebut dan pasti membawa manfaat yang signifikan bagi masyarakat,” ujarnya.

(adalah)