JAKARTA – Enam anggota PPSU Pejaten Barat ditodong senjata oleh pria berinisial F saat mereka sedang membersihkan dan membersihkan pohon tumbang di kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Hal ini menyebabkan mereka mengalami trauma.
“Takutnya pak, saya tidak mau ke Pejaten di Buncit Indah lagi, saya tidak mau begini lagi pak, saya takut kejadian seperti ini, apa yang dilakukan anak-anak (PPSU Pejaten Barat) ) katanya, yang jadi indikatornya adalah trauma anak-anak,” kata Kepala Desa Pejaten Barat. kata Asep Ahmad Umar kepada wartawan, Rabu (16 Oktober 2024).
Menurut dia, anggota PPSU Pejaten Barat yang ditodong senjata itu takut dipindahkan ke lokasi kejadian. Bahkan ketika pistol diarahkan ke mereka, mereka berlari dengan panik, takut akan tertembak dan kehilangan nyawa.
Saat ditemui kelompoknya, ia menjelaskan, pelaku melakukan penyerangan karena kesal dan terganggu dengan suara bising mesin pemotong rumput saat anggota PPSU sedang membersihkan pohon tumbang. Ia meminta maaf, namun pelaku tampak tak menyesali perbuatannya.
“Saya minta maaf, jadi apa masalahnya? Saya minta maaf kenapa camat datang, saya minta maaf, itu katanya, nadanya keras, ada arogansinya,” ujarnya.
Ia menyimpulkan, pelaku tidak menunjukkan penyesalan atas perbuatannya sehingga melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Selain itu, sebagai kepala desa, ia mempunyai tugas untuk melindungi bawahannya, termasuk anggota PPSU.
“Saya pimpinan mereka (PPSU), saya harus melindungi mereka, saya bertugas sebagai petugas, anak-anak saya juga bertugas, PPSU sebagai petugas membantu warga, tetapi jika saya mendapat perlakuan tidak senonoh, saya harus melakukannya. .” “Perjuangkan hak-hak mereka, lindungi mereka,” katanya.
Asep menambahkan, pihaknya telah menyerahkan permasalahan hukum kasus tersebut kepada polisi untuk mengusut lebih lanjut kasus tersebut. Apalagi Indonesia adalah negara hukum yang taat hukum.
(Dinding)