Washington – Kemenangan Donald Trump pada pemilu presiden AS 2024 menuai reaksi luas dari para pemimpin dunia. Ini mencakup organisasi-organisasi seperti Hamas, Otoritas Palestina dan Hizbullah. Sebagai pemenang pemilu presiden AS, kebijakan Trump tentunya akan berdampak besar terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat.

Hal ini mencakup kebijakan mengenai situasi di Timur Tengah yang meningkat akibat agresi Israel dan Palestina. Diamnya AS atas serangan Israel di Gaza dengan dalih pembalasan atas serangan 7 Oktober 2023 menimbulkan gerakan perlawanan. Israel juga pernah melakukan serangan terhadap Hizbullah di Lebanon dan diduga terlibat dalam banyak insiden yang menyebabkan tewasnya tokoh Iran, Hamas, melalui operasi intelijen Zionis. 

Ada orang yang tak punya harapan, ada pula yang selalu berharap. “Pemilu Amerika bukanlah urusan kami. Kebijakan kami tetap konsisten dan tidak berubah secara individual. “Kami telah membuat prediksi yang diperlukan sebelumnya, dan tidak akan ada perubahan dalam kehidupan masyarakat,” kata juru bicara Hizbullah kepada Newsweek sehari sebelum kemenangan Trump. 

Hamas pun memilih wait and see seperti apa kebijakan luar negeri Trump, khususnya terkait Palestina.  “Posisi kami terhadap pemerintahan baru AS akan bergantung pada sikap dan perilaku mereka terhadap rakyat Palestina dan hak-hak sah mereka,” kata kelompok Palestina itu dalam sebuah pernyataan.

Hamas menekankan pentingnya presiden baru AS “mendengarkan suara masyarakat Amerika terhadap serangan terhadap Gaza.” Mereka juga meminta agar pemerintahan baru AS memahami bahwa rakyat Palestina terus menentang pendudukan ini dan tidak akan menerima upaya untuk mengurangi hak-hak mereka.

Presiden Mahmoud Abbas sendiri meyakini Trump akan memberikan angin segar. Abbas mengatakan AS di bawah Trump akan memenuhi keinginan sah rakyat Palestina. Dia menekankan bahwa komitmen Palestina saat ini adalah untuk “mendapatkan kebebasan, penentuan nasib sendiri dan pemerintahan sendiri, sesuai dengan hukum internasional.” 

Sementara itu, Iran, yang dikenal sebagai musuh AS, mengatakan pihaknya tidak akan terpengaruh oleh situasi AS. Juru bicara pemerintah Iran Fatemeh Mohajerani mengatakan kehidupan rakyat Iran tidak akan terpengaruh oleh pemilihan presiden AS. Pernyataan itu disampaikan usai rapat kabinet di ibu kota Teheran. Trump telah memenangkan pemilihan presiden AS

Sebelumnya, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) AS 2024 dan berhasil mengalahkan calon dari Partai Demokrat Kamala Harris. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang dipantau AP. 

Diketahui, pemilu presiden AS 2024 akan diikuti 538 electoral college. Untuk memenangkan pemilihan presiden Amerika, seorang calon presiden harus memperoleh setidaknya 270 suara elektoral. Dari hasil penghitungan AP, Trump memperoleh 277 suara elektoral, dengan 70.843.951 suara atau 51%.  Sedangkan Kamala Harris memperoleh 224 suara elektoral dari total 65.932.632 suara. 

(MER)