JAKARTA – Dosen Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) dan peneliti Departemen Teknik Fisika meraih Habibi Prize bidang Engineering Science. Profesor Brian Yularto, S.T., M.Eng., Ph.D. meraih penghargaan bergengsi Habibi Prize 2024 pada kategori Engineering Science.
Laporan dari situs ITB, Selasa (12/11/2024), Prof. Brian Yularto telah berkarir di ITB sejak tahun 2006 dan saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI). Kiprahnya di dunia akademis dan penelitian berfokus pada pengembangan material nano untuk sensor dan aplikasi energi. Penelitian yang ia ikuti bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sensor, yang diharapkan dapat memberikan kinerja lebih tinggi dalam mendeteksi berbagai molekul target dengan cepat dan akurat.
Banyak prestasi yang berhasil diraih sang profesor. Brian dan timnya meliput pengembangan sensor untuk gas berbahaya, polutan dan kebutuhan untuk mendiagnosis penyakit seperti demam berdarah, hepatitis, kanker, dan berbagai bakteri patogen yang mengancam kesehatan manusia. Dengan menggunakan teknik nanoporous yang dikembangkannya, sensor yang dihasilkan mampu menangkap lebih banyak molekul target sehingga lebih sensitif dan efisien.
Kolaborasi penelitian yang dijalin oleh Prof. Brian telah bekerja tidak hanya dengan peneliti di negaranya sendiri tetapi juga dengan peneliti internasional. Saat ini telah menerbitkan 329 artikel ilmiah yang masuk dalam indeks Scopus dan telah dikutip sebanyak 5.618 kali, dengan H-index sebesar 38. Untuk hasil penelitian yang dapat dikembangkan sebagai produk industri.
Salah satu fokus Prof. Brian menciptakan kebebasan teknologi di bidang biosensor untuk kebutuhan medis. Beberapa kolaborasi telah terjalin dengan industri untuk mengembangkan alat diagnosis penyakit. Dengan demikian, diharapkan Indonesia tidak hanya mandiri dalam teknologi biosensor, tetapi juga berkontribusi dalam penguasaan teknologi kesehatan global.