JAKARTA – Anggota DPD RI Papua Barat Abdullah Manarai menyerukan agar kapal perintis diperbanyak di seluruh pelosok Papua. Sebab, transportasi udara masih penting untuk wilayah terpencil di enam provinsi Papua.
Oleh karena itu, sebaiknya maskapai penerbangan menambah jumlah armadanya agar dapat menjangkau banyak wilayah dengan aman. Termasuk penyesuaian jadwal penerbangan. Penumpanglah yang akan menjadi korbannya, kata Abdullah dalam keterangannya, Senin (25/11). 2024).
Menurutnya, masih banyak tempat yang sulit diakses melalui jalur darat. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan kondisi geografis, komunikasi antar wilayah paling baik dilakukan melalui udara sehingga menambah jumlah pesawat pilot.
“Iya dari segi kebutuhan itu, di Papua Barat wilayah ini mencakup tujuh kabupaten dan masih sulit diakses melalui jalur darat, terutama di daerah terpencil,” ujarnya.
Hal itu diungkapkannya saat berbicara dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI di Jakarta, baru-baru ini. Kementerian Perhubungan (dari artikel tersebut) berharap dapat menjalin kemitraan dengan maskapai penerbangan untuk meningkatkan penerbangan dan waktu penerbangan ke seluruh destinasi terpencil di Papua.
“Saya berharap apa yang saya sampaikan kepada Kementerian dapat diperhatikan dan disampaikan kepada pihak-pihak terkait, khususnya para pemilik usaha maskapai penerbangan,” ujarnya.
Rombongan tersebut diterima oleh Direktur Jenderal Lukman F. Laysa, Direktur Perhubungan Udara Agustinus Budi Hartono dan Direktur dalam pertemuan yang digelar di Lantai V Gedung Karsa Kementerian Perhubungan RI, Jakarta Pusat. Bandara, Budi Kurniawan Kresna.
(ari)